INDONEWS.ID

  • Senin, 11/03/2019 16:01 WIB
  • KPU Bentuk Komite Damai

  • Oleh :
    • luska
KPU Bentuk Komite Damai
Ilustrasi gedung KPU (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Untuk memantau sekaligus memastikan tak adanya keributan antara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma`ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada debat cawapres, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membentuk Komite Damai.

Dibentuknya komite tersebut karena adanya peristiwa yang terjadi saat debat capres kedua pada Minggu 17 Februari 2019 lalu, dimana TKN Jokowi-Ma`ruf sempat bersitegang dengan BPN Prabowo-Sandi.

Baca juga : Sindir Mendagri, Eks KPU: Pilkada Langsung Karena DPRD Korup, Mau Kembali ke Sana

"Kemarin disepakati kita membentuk Komite Damai. Itu terdiri dari perwakilan 01, perwakilan 02, dari KPU, dan Bawaslu. Komite damai ini dimaksudkan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, di Gedung KPU, Senin (11/3/2019).

Komite Damai bertugas nantinya bertugas menegur dan menindak tegas jika ada aktivitas timses di arena debat yang memicu gesekan.

Baca juga : Terkait Mulan, Perludem: KPU Seharusnya Lebih Berhati-hati

Selain itu, komite ini akan mulai bertugas pada Debat ketiga Pilpres 2019 tersebut akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Maret 2019 mendatang.

Sebelumnya, pada debat capres kedua, sempat terjadi cekcok di jeda antarsegmen. Kericihan dipicu pernyataan Jokowi yang menyinggung kepemilikan lahan oleh Prabowo di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur.

Baca juga : KPU: Pelantikan Jokowi-Ma`ruf Tetap Dilakukan pada 20 Oktober

BPN melakukan protes ke KPU dan Bawaslu. Beberapa anggota TKN dan BPN sempat beradu mulut dalam momen itu. Video kericuhan pun beredar di media sosial. (Lka)

 

Artikel Terkait
Sindir Mendagri, Eks KPU: Pilkada Langsung Karena DPRD Korup, Mau Kembali ke Sana
Terkait Mulan, Perludem: KPU Seharusnya Lebih Berhati-hati
KPU: Pelantikan Jokowi-Ma`ruf Tetap Dilakukan pada 20 Oktober
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas