INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/03/2019 06:46 WIB
  • Minimalisasi Politik SARA dan Hoax, Perkuat Budaya Literasi

  • Oleh :
    • very
Minimalisasi Politik SARA dan Hoax, Perkuat Budaya Literasi
Kaukus Muda Indonesia (KMI) bekerjasama dengan Aliansi Muda Indonesia (AMI) menggelar acara Diskusi Publik Dengan Tema "Mengawal Demokrasi Dari Ancaman Politisasi Sara, Hoax, Intoleransi Dan Radikalisme", yang digelar pada Kamis (28/3/2019), di Jakarta. (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kaukus Muda Indonesia (KMI) bekerjasama dengan Aliansi Muda Indonesia (AMI) menggelar acara Diskusi Publik Dengan Tema "Mengawal Demokrasi Dari Ancaman Politisasi Sara, Hoax, Intoleransi Dan Radikalisme", yang digelar pada Kamis (28/3/2019), di Jakarta.

Dalam acara Diskusi Publik ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Masri Ikoni menilai, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meminimalisir terkait politisasi sara, hoax, intoleransi dan radikalisme cukup baik. Namun yang lebih penting adalah bagaimana seluruh rakyat Indonesia dapat berperan aktif menghindarinya.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

Menurutnya, penyampaian-penyampaian kebaikan yang bernafaskan agama lebih diperlukan ketika menghadapi kontestasi pemilu dibandingkan dengan suguhan isu-isu yang sangat sektarian.

“Saya berharap ide-ide yang universal dari agama masing-masing itulah yang perlu dikedepankan demi menjaga martabat demokrasi yang sedang kita rawat bersama saat ini,” jelas Masri.

Baca juga : Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru

Dalam menghadapi momentum Pemilu 2019 seperti saat ini, menurut pendapat dari Ketua Umum PP KAMMI, Irfan Ahmad Fauzi, sebaiknya partai politik bukan hanya sekadar mengeluarkan janji-janji politik saja, namun lebih kepada mengedepankan ide-ide dan gagasan yang positif untuk menarik simpati rakyat.

Selain itu, untuk mencegah hoax dalam situasi demokrasi, diperlukan penguatan kompetensi SDM sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk memproduksi hoax.

Baca juga : PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

“Kami mendorong dilakukan sebuah demokrasi yang bernarasi. Sikap menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan inilah yang dirindukan rakyat dari tokoh-tokoh bangsa,” ungkapnya.

Dalam kesempatan acara diskusi publik ini, Ketum PB HMI, Arya Kharisma Hardy menyatakan bahwa para tokoh politik harus cerdas dalam mengurai masalah-masalah yang ada dan memahami kebutuhan-kebutuhannya serta meluruskan informasi-informasi yang salah agar perjalanan politik menjadi lebih substantif.

“Saya berharap bahwa budaya literasi inilah yang harus menjadi suatu tumpuan bagi kita semua,” ungkap Arya.

Acara Diskusi Publik Kaukus Muda Indonesia bekerjasama dengan Aliansi Muda Indonesia (AMI) ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, aktivis pemuda dan media. (Very)

Artikel Terkait
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas