INDONEWS.ID

  • Minggu, 28/04/2019 23:30 WIB
  • AS Hikam Sarankan Pembentukan TPF Pemilu Curang Usai Pemilu

  • Oleh :
    • very
AS Hikam Sarankan Pembentukan TPF Pemilu Curang Usai Pemilu
Pengamat politik dari President University AS Hikam. (Foto: channel indonesia)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Wacana tentang pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) Pemilu Curang masih terus dihembuskan oleh kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Mereka bahwa menantang kubu tim pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin atau pasangan 01 agar berani membentuk TPF bila memang tidak terjadi kecurangan dalam pemilu.

Menanggapi hal itu, pengamat politik senior Muhammad AS Hikam mengatakan bahwa jika ingin membentuk TPF maka sebaiknya menunggu saja seluruh rangkaian pemilu 2019 selesai.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

“Sedang viral ide bentuk TPF Kecurangan Pemilu, jika memang perlu, bikin setelah gawe (Pemilu) ini usai saja,” kata AS Hikam dalam keterangan persnya, Minggu (28/4/2019).

Alasan pembentukan TPF di akhir perjalanan Pemilu 2019 ini menurut Hikam, adalah untuk menghindarkan potensi politisasi Pemilu, karena kontestasi masih berlangsung. “(Untuk) hindari politisasi,” ujar pengamat politik dari President University ini.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Perlu diketahui, bahwa pembentukan TPF Pemilu Curang terus didorong terus oleh BPN Prabowo-Sandi. Hal ini seperti disampaikan oleh salah satu petinggi BPN Sudirman Said.

Menurut Sudirman Said, pembentukan TPF Pemilu Curang ini bertujuan untuk menuntaskan berbagai dugaan adanya indikasi kecurangan dalam pemilu yang dilakukan secara masif, sistematis dan terstruktur.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

Dia juga menilai bahwa TPF yang dibentuk dan diisi oleh orang-orang kredibel dan profesional itu juga harus terbuka dan siap dipanggil oleh siapapun termasuk dari pihak asing.

“Dan harapannya orang-orang yang kredibel dan kalau perlu bisa dipanggil siapa saja termasuk ketika pihak luar negeri meminta keterangan,” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Pagelaran Wayang Kulit, Bima Arya Sosialisasikan Lembaran Aspirasi Warga untuk Mas Pram
Dasco: Jumlah Kementerian Merupakan Implementasi dari Asta Cita dan 17 Program Aksi Prabowo
PT WMS Gelar Diskon Khusus Service Sepeda Motor Honda untuk Anggota TNI di AHASS Jakarta-Tangerang
Libatkan Ribuan Industri Kecil, Kemenperin Gencar Sosialisasi Sertifikat TKDN
Korupsi Nol
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id