INDONEWS.ID

  • Jum'at, 03/05/2019 16:01 WIB
  • Tiket Garuda Indonesia Mahal, Menhub Berharap Kepada Menteri BUMN

  • Oleh :
    • Ronald
Tiket Garuda Indonesia Mahal, Menhub Berharap Kepada Menteri BUMN
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap Garuda tidak membebankan harga tiket yang mahal kepada calon penumpang. Selama Garuda bermain harga di batas atas, maskapai-maskapai lain dinilainya juga melakukan hal yang serupa.

Jakarta, INDONEWS.ID - Mahalnya tiket pesawat Garuda Indonesia membuat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaruh harapan yang besar kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno supaya dapat menurunkan tarif harga tersebut.

Menhub berharap Garuda tidak membebankan harga tiket yang mahal kepada calon penumpang. Selama Garuda bermain harga di batas atas, maskapai-maskapai lain dinilainya juga melakukan hal yang serupa.

Baca juga : Kementerian BUMN Angkat Jajaran Direksi PalmCo

"Saya mengimbau kepada Ibu Menteri BUMN untuk Garuda memberikan harga khusus selama Lebaran dan tentunya kalau Garuda harganya turun diikuti dengan (maskapai) penerbangan yang lain," tutur Menhub kepada awak media di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Harapan ini diutarakan bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, Kementerian BUMN merupakan pemegang saham terbesar di maskapai pelat merah itu.

Baca juga : Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk Perencanaan Kemenhub

"Saya mengimbau Kementerian BUMN menurunkan tarif Garuda," ujar Mantan presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) itu.

Belum lagi, Menhub memperkirakan angkutan udara masih menjadi salah satu moda transportasi favorit pada musim mudik tahun ini. Namun, harga tiket yang mahal membuat jumlah penumpangnya akan berkurang.

Baca juga : PNM Raih Penghargaan Ketegori BUMN Inspiratif Pegiat Usaha Ultra Mikro dan Pemerataan Ekonomi

Menhub mencontohkan, pada mudik tahun lalu, jumlah penumpang angkutan udara tumbuh 4 persen. Dia mengaku belum tahu berapa pertumbuhannya tahun ini di tengah mahalnya tiket pesawat.

Menhub hanya memastikan moda transportasi lain cukup untuk menampung perpindahan dari penumpang pesawat.

"Kalau 10 persen saja yang pindah ke angkutan yang lain, saya pikir kita masih ada laut, darat, kereta api untuk menampung," tandasnya. (rnl)

 

Artikel Terkait
Kementerian BUMN Angkat Jajaran Direksi PalmCo
Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk Perencanaan Kemenhub
PNM Raih Penghargaan Ketegori BUMN Inspiratif Pegiat Usaha Ultra Mikro dan Pemerataan Ekonomi
Artikel Terkini
Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi
Peringati Hari Kartini, Ketua DWP Kemendagri Bicara Soal Pemimpin Wanita Masa Kini
Pj Bupati Maybrat Jajaki Kerjasama dengan Asdep Pengembangan Logistik Nasional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas