INDONEWS.ID

  • Senin, 29/07/2019 21:05 WIB
  • Kementerian PPPA : Kekerasan Menjadi Perhatian Pemerintah

  • Oleh :
    • Ronald
Kementerian PPPA : Kekerasan Menjadi Perhatian Pemerintah
Kekerasan terhadap anak dan perempuan. (ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), angka kekerasan anak mencapai 66 persen. 

"Prevalensi kekerasan terhadap anak Indonesia cukup tinggi yaitu 66 persen (pertahun). Baik itu korban kekerasan terhadap fisik, seksual dan lain-lainnya," ujar Sekretaris Kementerian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta (29/7/2019).

Baca juga : Jamin Keselamatan Warga Sipil, Komnas HAM Dorong Pendekatan Terukur di Papua

Pribudiarta juga menegaskan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah menjadi perhatian pemerintah. 

"Kalau kita bicara mengenai kekerasan, ini menjadi perhatian karena termasuk hak asasi manusia. Karena meskipun orang itu memiliki pekerjaan yang baik, pendidikan yang tinggi namun jika orang mengalami kekerasan dapat dipastikan kualitas hidupnya tidak akan baik. Karena itulah kekerasan menjadi perhatian kami di Kementerian PPPA dan menjadi perhatian pemerintah kabinet Bapak Jokowi," tuturnya. 

Dia mengatakan, paling tidak ada tiga sistem nasional yang harus dipastikan berjalan dengan baik. Pertama, terkait perlindungan sosial perempuan dan anak.

"Kedua, mengenai sistem penegakan hukumnya. Jadi karena itu kami mendorong sistem peradilan anak bisa berjalan dengan maksimal dan sementara ini juga telah dibawa ke DPR terkait RUU Penghapusan RUU Kekerasan Seksual. 

Ketiga, tidak kalah penting adalah perubahan perilaku sosial kehidupan di masyarakat. Ini terkait bagaimana masyarakat melindungi perempuan dan anak. Masyarakat tidak boleh abai terhadap kekerasan perempuan dan anak di sekitar mereka."

"Karena itulah ini menjadi penting apalagi kekerasan merupakan kasus yang ruwet dan yang biasanya menyangkut beberapa masalah sehingga harus ditanganai dan pendekatannya juga harus tepat. Setiap orang bisa menjadi korban, oleh karena itu kita tidak boleh tinggal diam sendiri, setiap orang harus menjaga satu sama lain apabila terjadi kekerasan," tandasnya.

Baca juga : Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme
Artikel Terkait
Jamin Keselamatan Warga Sipil, Komnas HAM Dorong Pendekatan Terukur di Papua
Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme
Lantik Pj. Gubernur Aceh, Mendagri Sampaikan Beberapa Pesan Penting
Artikel Terkini
Kenal Pamit` Kadispenau, Sederhana namun Meriah
Inspeksi Mendadak Pj Bupati Maybrat Ungkap Kondisi Memprihatinkan di Kantor Distrik Aifat Utara
Pj Bupati Maybrat Tinjau Puskesmas Aifat Utara, Puji Kinerja Dalam Penanganan Alergi Rabies
Pj Bupati Maybrat dan Kapolres Tandatangani NPHD, Dukung Penerimaan Bintara Polri dari Maybrat
Kunjungan Pj Bupati Maybrat ke SMAN 1 Aifat Raya Ungkap Kekurangan Guru dan Data Siswa yang Tidak Akurat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas