INDONEWS.ID

  • Jum'at, 02/08/2019 17:01 WIB
  • Mendorong Industri Olahraga Indonesia

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Mendorong Industri Olahraga Indonesia
Ketua KONI Marciano Norman

Jakarta, indonews.id - Kepengurusan KONI yang baru saja dilantik pada 1 Agustus 2019 di Hotel Borobudur Jakarta. Sebagai kepengurusan baru di bawah kepemimpinan Marciano Norman, KONI diharapkan dapat membawa perubahan bagi olahraga Indonesia. Oleh karenanya, kabinet KONI di isi dari beragam latar belakang mulai pengurus lama, mantan atlet, artis hingga aktivis kaum difabel.

Terkait kepengurusan KONI periode 2019 - 2023 yang baru saja dilantik, pendapat seorang pengamat bidang olahraga penting untuk diperhatikan. Indonews.id berhasil mewawancarai Budiarto Shambazy, seorang analis dan jurnalis senior olahraga menyampaikan gagasannya terkait olahraga Indonesia.

Baca juga : KH Uyung Efendi, Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar

Budiarto Shambazy menjelaskan bahwa beberapa cabang olahraga populer seperti sepak bola, basket, bulu tangkis dan sebagainya dapat dikatakan sudah mapan. Hal tersebut karena kolaborasi sponsor antara cabang populer dan pihak swasta sudah terjalin.

Menurut alumni FISIP UI ini, KONI perlu menjembatani sponsor dengan cabang olahraga yang kurang populer dan membutuhkan dana. Sponsor merupakan salah satu hal yang perlu didapatkan jika ingin mendorong olahraga menjadi industri sebagaimana visi Ketua KONI terpilih.

Baca juga : Ketua Umum PMI Jusuf Kalla Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar dan Serahkan Bantuan

KONI perlu lakukan branding cabang olahraga dan mendorong kegiatan besar terkait cabang olahraga tersebut dengan nama sponsor, seperti liga pertandingan bola dengan nama e-commerce yang sudah terlaksana.

Adapun hal terkait lainnya  perlu juga diperhatikan dalam upaya mencapai industri olahraga, “industri itu artinya menjadi kompetisi yang bermutu, mengundang penonton, sponsor, prestasi atlet bagus”, jelas jurnalis senior pengamat olahraga ini.

Baca juga : Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA

Dengan demikian, KONI perlu mendorong cabang yang kurang populer untuk menjadi industri. Ketika cabang tersebut sudah dikelola dengan baik sebagai industri diharapkan prestasi akan mengikuti. “Menurut saya KONI itu harus memperhatikan cabang-cabang yang berpotensi, adalah dengan merujuk pada prestasi yang dicapai saat perhelatan”, lanjutnya.

Metode termudah menentukan cabang olahraga yang berpotensi yakni prestasi pada Asian Games 2018. Cabang yang mendulang prestasi Indonesia seperti pencak silat, panjat tebing, dan paralayang perlu didukung KONI. Dengan prestasi yang telah didapatkan, lebih mudah bagi sponsor mendukung cabang tersebut sehingga potensi mendulang prestasi pada kompetisi olahraga berikutnya lebih tinggi.

Cabang pencak silat di antara beberapa cabang lainnya perlu perhatian khusus mengingat banyaknya kontribusi emas pada Asian Games 2018. Walaupun demikian, cabang ini belum terdaftar di Olimpiade bahkan berpotensi absen pada SEA Games tahun depan di Filipina. Oleh karenanya KONI bersama stakeholder olahraga lain seperti Kemenpora dan KOI perlu memperjuangkan cabang olahraga ini diakui dunia.

Di luar beberapa gagasan tersebut, Budiarto Shambazy merekomendasikan agar masalah internal KONI diselesaikan terlebih dahulu.

Pemilihan Ketua KONI beberapa waktu lalu diwarnai boikot dari beberapa cabang sehingga membuat potensi keretakan. Sebagai wadah berbagai organisasi cabang olahraga, KONI perlu merangkul semuanya. Kepengurusan KONI yang baru perlu membujuk kembali cabang-cabang yang melakukan boikot. Selain itu ada juga masalah terkait gaji pegawai yang belum dibayar selama beberapa bulan, walaupun bukan tanggung jawab ketua baru.

Terkait permasalahan internal yang menjadi perhatian jurnalis senior ini, ketua terpilih sebenarnya juga telah menjadikan hal tersebut sebagai skala prioritas dalam kepemimpinannya

Artikel Terkait
KH Uyung Efendi, Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Bandang di Tanah Datar dan Serahkan Bantuan
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas