Jakarta,INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengatakan, PLN mestinya menjadikan pengalaman pemadaman listrik tahun 2002 menjadi bahan pelajaran untuk mengatur tata kelola kelistrikan di Indonesia terutama di ibu kota negara. Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi kantor pusat PLN untuk meminta penjelasan terkait gangguan listrik di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, kemarin.
Jokowi menjelaskan, Indonesia pernah mengalami gangguan listrik luar biasa pada tahun 2002 untuk pulau Jawa dan Bali. Seharusnya, PLN memiliki manajemen cadangan dalam mengantisipasi kejadian luar biasa agar peristiwa-peristiwa sebelumnya tidak terjadi lagi.
"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah terjadi di tahun 2002 di Jawa dan Bali, mestinya itu bisa dipakai sebuah pelajaran kita bersama jangan sampai kejadian yang pernah terjadi kembali terjadi lagi," kata Jokowi di Jakarta, Senin,(5/05/2019)
Jokowi meminta kepada PLN untuk memperbaiki manajemen dan tata kelola kelistrikan di Indonesia. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemadaman listrik yang cukup lama seperti kejadian kemarin untuk beberapa wilayah di pulau Jawa.
"Peristiwa kematian total Minggu kemarin dan dalam sebuah manajemen besar seperti PLN ini mestinya menurut saya agar tata kelola resiko resiko, yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada backup plan, pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," ujar mantan wali kota Solo tersebut.
Untuk diketahui, gangguan listrik terjadi untuk wilayah Jakarta dan beberapa wilayah lainnya seperti Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah pada Minggu,(4/08) kemarin. Untuk wilayah tertentu, pemadaman listrik masih berlanjut hingga senin,(5/08) pagi.
Sementara itu, pihak PT PLN mengatakan, penyebab gangguan listrik terjadi karena adanya gangguan sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Gangguan ini menyebabkan trasmisi aliran listrik dari wilayah timur ke barat mengalami hambatan.PLN sendiri berjanji akan segera memperbaiki kondisi ini agar gangguan serupa tidak terjadi kembali.*(Marsi)