INDONEWS.ID

  • Selasa, 27/08/2019 16:05 WIB
  • Prof Dedi: Petani Milenial di Polbangtan Lebih Penting dari Infrastruktur dan Inovasi Pertanian

  • Oleh :
    • tirto prima putra
Prof Dedi: Petani Milenial di Polbangtan Lebih Penting dari Infrastruktur dan Inovasi Pertanian

Magelang, indonews.id - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi memberikan kuliah umum pentingnya peran petani milenial di era 4.0 didepan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Magelang. “Kalian ini lebih penting daripada infrastruktur dan inovasi pertanian”, ujar Prof. Dedi. Pernyataan tersebut sempat disambut dengan raut kaget oleh para mahasiswa yang menjadi peserta kuliah umum di Polbangtan Magelang, Selasa (27/8).

Namun setelah Prof. Dedi melengkapi kalimatnya, “Karena SDM yang handal dapat menghasilkan inovasi dan infrastrukturnya sendiri”, ratusan mahasiswa menyambut dengan tepuk tangan yang meriah. Untuk itu, masih menurut Prof. Dedi, milenial harus bertransformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern.

Baca juga : Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan

“Pertanian tradisional itu urusan kolonial, milenial kuasai modernisasi pertanian. Dulu saat penduduk kita masih sedikit, tidak masalah menggunakan pertanian tradisional. Namun di era sekarang ini tidak mungkin dengan cara seperti itu. Kita harus bertransformasi menjadi pertanian modern", terang Prof.Dedi. Menurut pria berkacamata ini, kolonial tidak akan bisa diandalkan untuk mengurus, mengoperasionalkan dan memelihara traktor. Tapi kelompok Milenial memang dilahirkan dan disiapkan untuk itu semua. 

“Pertanian makin keren. Sekarang ada alat mesin pertanian (alsintan) yang di bagian depannya “harvest” memanen, dan di bagian belakang langsung mengolah tanah. Kecepatan yang ada sekarang itu yang anda kuasai dan tingkatkan. Kuasai 4.0 agar kalian siap menghadapai pertanian modern", pesan Prof Dedi lagi.

Baca juga : PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI

Memang jika dilihat dari data pendaftar di Polbangtan, tidak aneh kalau minat milenial terhadap pertanian makin tinggi. Jika di tahun 2013/2014 hanya sekitar 980 orang yang mendaftar ke Polbangtan, maka jumlahnya mengalami peningkatan signifikan menjadi 13.000 orang pendaftar di tahun 2018/2019. Kementerian Pertanian mentransformasi pendidikan pertanian dengan menciptakan milenial yang siap sebagai job creator melalui program Pemberdayaan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).

Pada sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa Polbangtan sangat antusias menanyakan permasalahan pertanian yang mereka rasakan langsung di masyarakat. Seperti bagaimana cara memotong rantai distribusi dari petani ke konsumen, bagaimana mengoptimalkan produksi tanpa harus membebankan pada harga jual, dan seterusnya. Pertanyaan tersebut muncul sebagai gambaran kondisi pertanian nasional saat ini, dimana sering ditemukan produk pertanian yang murah di sisi petani, tapi menjadi mahal di sisi konsumen. Atau sebaliknya, biaya produksi mahal tapi harga jual murah. 

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian

"Itu semua adalah pertanyaan konkrit yang ada di lapangan. Karena itu kuasai hulu hingga hilir. Pelajari bagaimana packaging mengemas yang baik menarik. Kuncinya kurangi biaya produksi pakai inovasi teknologi. Stop mengandalkan bahan produksi dari luar. Suburkan tanah tapi tidak menggunakan pupuk dari luar. Terus berinovasi, gunakan teknologi produksi pupuk sendiri. Membakar sisa-sisa tanaman itu sama dengan membakar duit karena itu bisa menyuburkan tanah", ujar Prof Dedi yang disambut riuh tepuk tangan petani milenial Polbangtan Magelang.

Artikel Terkait
Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan
PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas