Tangerang, indonews.id – Cabang Olahraga Equestrian saat ini masih belum populer di masyarakat Indonesia. Peminat olahraga tersebut dapat dikatakan jarang. Adapun salah satu tempat equestrian di Indonesia yakni Adria Pratama Mulya (APM), Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
APM sendiri bukan hanya sekolah berkuda namun juga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan konsep asrama (boarding school) . Siswa APM menyelenggarakan pertandingan berkuda pada 7 – 8 September 2019. Pada pertandingan tersebut, kompetisi berlangsung antara siswa SMA APM dan member sekolah berkuda APM Equestrian Centre.
Walaupun demikian, event berjudul "APM Equestrian Competition 2019" juga menjadi ajang persiapan kontingen Equestrian, Pordasi Banten. Hal tersebut mengingat akan diselenggarakannya Kejuaraan Nasional Berkuda di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta pada akhir September.
Juri tersertifikasi yang diundang dalam kegiatan tersebut, Tiara Ulfa Zein memberikan apresiasi kepada siswa SMA yang menjadi penyelenggara. “Ini event yang membanggakan karena mereka (siswa SMA), sudah dapat membuat event olahraga berkuda secara mandiri".
Saat ini, di Indonesia belum semua SMA memiliki kemampuan menyelenggarakan event berkuda. Selain itu, siswa SMA dapat menggunakan profit event untuk dana OSIS karena event organizer penyelenggara event milik OSIS SMA APM.
Rian, salah satu siswa kelas 12 APM mengakui hal tersebut. Menurutnya APM melatih siswa untuk beradaptasi menghadapi tantangan termasuk penyelenggaraan kegiatan walaupun dadakan.
Ketua Yayasan APM, Nadia Marciano menjelaskan tentang equestrian. Menurutnya terdapat empat disiplin equestrian yang aktif di Indonesia antara lain;
Dari empat disiplin tersebut, APM menyelenggarakan kegiatan dua disiplin. Pertandingan pada tanggal 7 adalah Dressage dan sehari selanjutnya adalah show jumping.
Pada hari pertama, antusias berkuda ditunjukkan oleh peserta yang masih usia anak, di bawah 18 tahun. Indonews.id sempat berdiskusi dengan empat anggota sekolah berkuda yang semuanya anak perempuan di bawah usia 15 tahun.
Keempat anak yang mengikuti Dressage tersebut adalah Nasya, Amanda, Ifti dan Clia. Alasan mereka mengikuti berkuda mulai dari ingin terlihat elegan, hobi, permintaan orang tua, ingin menjadi atlet hingga ingin memperjuangkan bahwa perempuan dapat menjadi ahli dalam berkuda.
APM pun mendukung cita-cita mereka, pasalnya APM memberikan pelatihan yang tuntas hingga peserta didik terampil. Selain didukung infrastruktur yang baik, APM pun meminjamkan kuda yang berjumlah sekitar 50 kepada peserta didiknya yang mana hal tersebut tidak didapatkan di semua sekolah berkuda.