INDONEWS.ID

  • Selasa, 24/09/2019 06:15 WIB
  • Soal Karhutla, BPPT Lakukan Operasi Hujan Buatan di Provinsi Jambi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Soal Karhutla, BPPT Lakukan Operasi Hujan Buatan di Provinsi Jambi
Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA BPPT) Yudi Anantasena (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA BPPT) Yudi Anantasena menyampaikan penyemaian akan dilakukan jika potensi awan terpantau di langit Jambi.

"TMC akan berhasil jika ada potensi awan disana," tegasnya dalam acara diskusi media FMB 9 dengan topik Tanggap Bencana Karhutla di kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, Senin (23/9/2019). 

Baca juga : Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel

Menurutnya, BPPT akan memberangkatkan tim dari Pekanbaru melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) akan merekayasa hujan di Provinsi Jambi. Operasi hujan buatan akan dimulai hari ini (23/9). BPPT melibatkan TNI AU dalam operasi rekayasa hujan ini. Penebaran garam NaCl akan menggunakan pesawat Hercules C-130 dan juga melibatkan BMKG. 

Ia menambahkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi awan akan membaik beberapa hari ke depan. BPPT akan mengoptimalkan potensi awan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Baca juga : Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional

Yudi menjelaskan timnya akan melakukan penyemaian kapur tohor (CaO) di pagi hari. Upaya itu akan mengurangi kepekatan asap dan memudahkan pertumbuhan awan potensial di wilayah Jambi. 

"Setelah awan-awan terpantau, baru di siang hingga sore harinya melakukan penyemaian menggunakan garam NaCL untuk menurunkan hujan," jelas Yudi.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai

Menurutnya, provinsi Riau dan Sumsel telah diberlakukan TMC sejak Pebruari 2019 lalu berhenti di bulan Mei 2019 dengan adanya curah hujan. Lalu mulai lagi sejak bulan Juli 2019. Sedangkan Sumsel sudah dilakukan dari bulan Agustus 2019.

"Jika potensi awan tak ada maka pindah ke lokasi lain," tambahnya.

Menurutnya, provinsi Riau ada potensi hujan pekan ini. Jambi bisa dicover dari Riau maupun Sumsel. "Karena berada di tengah-tengah dua posko tersebut," pungkasnya.*(Rikardo)

Artikel Terkait
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas