INDONEWS.ID

  • Selasa, 24/09/2019 20:41 WIB
  • Situasi Saat Ini Persis Sama dengan Tahun 1966 dan 1998

  • Oleh :
    • very
Situasi Saat Ini Persis Sama dengan Tahun 1966 dan 1998
Christianto Wibisono, analis ekonomi-politik

Oleh: Christianto Wibisono *)

Jakarta, INDOEWS.ID -- Anda mungkin orang dari lingkaran istana, jadi pasti tahu situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Kalau saya merasa orang luar yang cuma tahu dari luar. Tapi ingin mengingatkan Presiden dan pendukung bahwa situasi  sekarang ini menurut saya persis 1966 dan 1998. Untungnya ekonomi masih cukup aman.

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Sebab lengsernya Bung Karno (BK) pada tahun 1966 memang diawali "kudeta politik" dengan konflik TNI/PKI, Dewan Jendral vs Dewan Revolusi. Bung Karno mencoba berdiri di atas dua macan yang berkelahi, yaitu macan Dewan Revolusi yang ompong dan Dewan Jenderal yang agresif.

Lalu entah advis dari siapa BK melakukan redenominasi, Rp. 1.000 uang lama diganti Rp. 1uang baru. Menkeu-nya Sumarno (ayahanda Rini) dan Gub BI-nya Jusuf Muda Dalam sedang Waperdam ekonominya Chairul Saleh. Frans Seda waktu itu Menteri Perkebunan yang dianggap sebagai Gubernur Bank Sentral bayangan, karena Menteri Perkebunan menerima setoran langsung devisa ekspor perkebunan. Sehingga waktu itu dikenal BI Kabon Siri yaitu BI asli yang waktu itu diinntegrasikan jadi bank tunggal BNI dibawah JMD. Sedang Frans Seda disebut Gub BI Jl Imam Bonjol (karena kantornya sekarang dipakai KPU).

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

Nah justru redenominasi itu memicu people power, karena rakyat jadi terdampak krismon. Nah pada 24 Feb Bung Karno malah me-reshuffle kabinet memecat Jenderal Nasuition dari jabatan Menko Hankam Kasab.

Maka demo semakin gawat dan memuncak pada 11 Maret. Nah demo akhir-akhir ini mirip mirip demo yang terjadi pada Maret 1966.

Baca juga : Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN

Jangan sampai Jokowi salah jalan seperti waktu tahun 1966  atau ditinggalkan seperti Soeharto pada Mei 1998 ketika 15 menterinya malah mbalelo meninggalkan Soeharto.

Melihat karakter para politisi saya yang tidak berada di lingkar kekuasaan, was-was kalau terjadi rerun- gado gado 1966-1998 melihat demo darurat seperti hari ini.

*) Christianto Wibisono, analis ekonomi-politik.

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas