INDONEWS.ID

  • Rabu, 23/10/2019 17:30 WIB
  • Dinilai Langkahi Tradisi, PBNU Sebut Jokowi Kecewakan Para Kiai Soal Penunjukkan Menteri Agama

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dinilai Langkahi Tradisi, PBNU Sebut Jokowi Kecewakan Para Kiai Soal Penunjukkan Menteri Agama
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) KH Robikin Emhas (Dok. Pribadi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) KH Robikin Emhas mengatakan penunjukan Jenderal (purn) Fachrul Razi sebagai menteri agama oleh Jokowi dinilai melangkahi tradisi.

Menurutnya, berdasarkan tradisi yang terjadi selama ini, menteri agama di oleh perwakilan dari organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau PBNU.

Baca juga : Rajut Rekonsiliasi di Bulan Suci, Gus Fahrur: Ormas Keagamaan Berperan Penting Membawa Pesan Rekonsiliasi

KH Robikin Emhas mengatakan, pihaknya menerima protes dari banyak kiai soal penunjukan Fachrul Razi sebagai menteri agama. Ia mengatakan, para kiai ini mengungkapkan kekecewaan dan protes mereka.

"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata Robikin dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).

Baca juga : Gus Ipul: Kalau PKB Mengaku Partainya NU, Mari Bersama PBNU Sejukkan Suasana

Menurut Robikin, para kiai paham bahwa Kemenag harus berada di garda depan dalam mengatasi radikalisme berbasis agama.

Namun sayangnya, pemilihan pemimpin Kemenag tak sesuai dengan yang diharapkan dalam membentengi NKRI dari ajaran radikalisme.

Baca juga : Moderasi Beragama Cara Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme

"Para kiai sudah lama merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran. Lebih tragis lagi, bahkan sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini," katanya.

Karena dampak dari radikalisme itu sangat membahayakan, kata Robikin, maka secara kelembagaan, NU sudah mengantisipasi dan mengingatkannya jauh-jauh hari.

"Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT," tandas Robikin.

Seperti diberitakan, Jenderal (purn) Fachrul Razi ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama dalam kabinet periode 2019-2024.

Dia dilantik pada Rabu (23/10/2019) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Fachrul Razi menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang merupakan politisi PPP.*(Rikardo).

Artikel Terkait
Rajut Rekonsiliasi di Bulan Suci, Gus Fahrur: Ormas Keagamaan Berperan Penting Membawa Pesan Rekonsiliasi
Gus Ipul: Kalau PKB Mengaku Partainya NU, Mari Bersama PBNU Sejukkan Suasana
Moderasi Beragama Cara Terbaik Perangi Radikalisme dan Terorisme
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas