INDONEWS.ID

  • Kamis, 24/10/2019 11:35 WIB
  • Cuaca Panas, Warga Jakarta Mengeluh

  • Oleh :
    • Ronald
Cuaca Panas, Warga Jakarta Mengeluh
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, panasnya suhu di Jakarta disebabkan oleh gerak semu matahari yang sejak September bergerak melalui daerah khatulistiwa menuju bumi bagi selatan. (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Warga DKI Jakarta dan sekitarnya mengeluhkan cuaca panas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Para pengendara sepeda motor yang melintas Jalan Puri Kembangan, Jakarta Barat, misalnya banyak yang terparkir di sisi jalan untuk berteduh di bawah pohon, termasuk pengendara ojek daring. Sebagian dari mereka mengeluh atas panasnya Jakarta.

Baca juga : BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

"Iya panas banget, bahkan kemarin sampai 38 derajat kan ramai di media sosial. Tapi gimana harus beraktivitas di luar ruangan, mau enggak mau deh," kata Muhammad Ridwan, pengemudi ojek online, Kamis (24/10/2019).

Senada dengan Ridwan, Gloria juga mengeluhkan cuaca panas di Jakarta yag sudah dirasa sejak Senin (21/10) kemarin.

Baca juga : Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran

"Panasnya yang sekarang menyengat banget sih, kulit pun rasanya terbakar. Tapi mau gimana, kan harus kerja diluar juga," ujarnya SPG salah satu produk rokok ini.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, panasnya suhu di Jakarta disebabkan oleh gerak semu matahari yang sejak September bergerak melalui daerah khatulistiwa menuju bumi bagi selatan.

Baca juga : BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten

"Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Prabowo, Rabu (23/10).

BMKG menyarankan masyarakat untuk sering menghidrasi tubuh dengan meminum air putih dan menggunakan pakaian yang melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fahry Rajab mengatakan, Indonesia itu memiliki zona musim yang berbeda-beda. Ada 342 zona musim. “Jabodetabek itu belum masuk musim penghujan. Prediksi kita adalah pertengahan atau akhir November," kata Fahri.

Selain itu, udara yang bertiup ke wilayah Indonesia, terutama Jabodetabek merupakan udara kering dari Australia. Sifat udara dari Australia ini memang panas. Kemudian, pertumbuhan awan di atas Jakarta dan Jawa pada umumnya sangat sedikit.

Menurutnya, komposisi awan di langit Jakarta ini minim, berdasarkan analisis BMKG, mengakibatkan sinar matahari yang bersinar terik langsung menimpa tanah tanpa ada penghalang dari awan. Hal tersebut menjadikan panas di bumi menjadi maksimal.

Selanjutnya, kata Fahry, saat ini, posisi matahari tepat di atas garis ekuator atau khatulistiwa. Hal ini juga yang menyebabkan beberapa daerah di Indonesia mengalami hari tanpa bayangan.

"Nah, itu kan karena posisi matahari tepat di atas Indonesia nih sekarang. Nah itu yang menyebabkan kenapa suhu terasa panas sekarang ya," kata dia menjelaskan.

Fahry menyebutkan, BMKG mencatat, suhu di wilayah Jakarta pernah menembus angka 39 derajat Celsius. Menurutnya, hal ini diprediksi akan berlangsung selama tiga hari ke depan. (rnl)

 

Artikel Terkait
BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Modifikasi Cuaca, Strategi BMKG Minimalisir Cuaca Ekstrem Selama Lebaran
BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas