Lebak, INDONEWS.ID - Kepolisian Resor (Polres) Lebak memeriksa enam saksi kasusnya tenggelamnya lima siswa SMP III Budhaya Jakarta Timur di Sungai Gajeboh,di Sungai Gajeboh Baduy Luar, pada Jumat (25/10/2019) lalu. Kelima korban tenggelam dilaporkan meninggal dunia.
"Kami masih memeriksa enam saksi tersebut," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lebak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Firman Andreanto kepada wartawan di Lebak, Banten, Minggu (27/10/2019).
Dikatakan Firman, pemeriksaan enam saksi untuk mengetahui persis kronologis kejadian maut tersebut. Namun Firman mengaku belum bisa menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut.
"Kami masih mendalami keterangan dari saksi-saksi itu," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian tewasnya lima siswa tersebut terjadi saat sedang berwisata dengan rombongan sekolahnya di kawasan Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.
Ketua Tagana Lebak Iwan Hermansyah menjelaskan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu rombongan wisata yang berasal dari SMP Budhaya 3, Jaktim sedang menjalani aktivitas berenang di sungai tersebut.
"Para korban saat itu sedang studi tour. Korban ada lima orang meninggal karena tenggelam di Sungai Gajeboh, Baduy Luar," kata Iwan.
Korban meninggal menurutnya diduga masuk ke bagian sungai yang disebut warga baduy sebagai Leuwi atau bagian sungai yang dalam saat berenang. Kejadian masuk kedalam Leuwi ini yang diduganya menjadi penyebab para korban meninggal.
Saat itu, kata dia, lima siswa SMP III Budhaya memisahkan diri dari rombongan untuk berenang di Sungai Gajeboh. Dari lima pelajar itu, dua di antaranya tidak bisa berenang dan terseret arus Sungai Gajeboh hingga tenggelam.
Dikabarkan, saat kunjungan wisata tersebut diduga rombongan berenang di sungai tanpa seizin warga setempat.
Kedua korban itu sebelum terseret sempat minta tolong ke rekannya. Empat temannya itu berupaya melakukan pertolongan untuk menyelamatkan korban. Namun, empat siswa tersebut juga terseret arus sungai dengan kedalaman tiga meter di Sungai Gajeboh, dan seorang selamat.
Siswa yang selamat dari arus sungai itu kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada rombongan dan warga setempat. Selanjutnya warga setempat melakukan evakuasi dan pertolongan dan ditemukan lima siswa itu sudah meninggal dunia.
Diketahui, kelima korban yang meninggal dunia itu adalah Malvin Reizen Alvino, Moses Immanuel Baskoro, Syahrul Ramadhan, Paskaleo Anestio Telaumbanua, dan Cristiano Arthur Immanuel. (rnl)