INDONEWS.ID

  • Kamis, 14/11/2019 16:34 WIB
  • Sri Mulyani Ingin Dana Desa Bisa Dirasakan Masyarakat

  • Oleh :
    • Ronald
Sri Mulyani Ingin Dana Desa Bisa Dirasakan Masyarakat
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani (Ani) tak ingin anggaran dana desa Rp72 triliun pada 2020 jatuh pada pihak yang salah. Kementerian Keuangan bekerja sama dengan sejumlah pihak buat memantau itu.

 "Kita sekarang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa buat benar-benar mengidentifikasi beberapa yang diidentifikasi atau yang disinyalir bukan merupakan desa-desa yang legitimasi mendapatkan," kata Ani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (14/11/2019).

Baca juga : Menteri Keuangan: pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% secara tahunan pada kuartal III-2023

Karena itu dirinya berjanji untuk memperkuat pengawasan dan mekanisme dana transfer ke daerah guna memastikan maanfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Dia mencatat, anggaran dana desa misalnya, mengalami peningkatan dari Rp70 triliun pada tahun ini menjadi Rp72 triliun pada 2020. Anggaran tersebut diakuinya bukan merupakan jumlah yang sedikit sehingga pengawasan ketat dibutuhkan untuk mengawalnya hingga sampai ke masyarakat.

Baca juga : RR: Sri Mulyani Tak Punya Nyali untuk Lakukan Pembenahan di Dirjen Pajak

“Kita juga memiliki mekanisme agar transfer tidak otomatis langsung kepada account tanpa verifikasi, jadi kita akan memperkuat dari mekanismenya. Namun, kita berharap dengan anggaran yang lebih tinggi seperti dana desa, DAK [dana alokasi khusus] mereka bisa betul-betul dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

Terkait dengan dugaan dana desa yang mengalir ke sejumlah desa fiktif, Sri menyebut Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tengah menelusuri dugaan tersebut.
 
Dia juga meminta pemda memperkuat pengawasan dana desa. Sehingga, desa tertinggal dan desa-desa baru yang legitimit atau tidak teridentifikasi.
 
Sebelumnya, Ani mengungkapkan banyak desa fiktif bermunculan akibat besarnya alokasi dana desa dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Realisasi dana desa mencapai Rp42,2 triliun atau mencapai 62,9 persen hingga 30 September 2019.
 
"Kami mendengar ada transfer yang ajaib dari APBN dan muncul desa-desa baru yang tidak berpenghuni karena melihat jumlah dana yang ditransfer setiap tahunnya," ujar Ani di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 4 November 2019.
 
Ani menjelaskan informasi tersebut bersumber dari Kementerian Dalam Negeri. Terdapat beberapa desa baru tak berpenghuni yang mendapat aliran dana desa. (rnl)

Baca juga : Sri Mulyani Ancam Naikkan BBM 3 Kali Lipat Jika Tak Bayar Pajak, RR: Macam Preman Saja
Artikel Terkait
Menteri Keuangan: pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% secara tahunan pada kuartal III-2023
RR: Sri Mulyani Tak Punya Nyali untuk Lakukan Pembenahan di Dirjen Pajak
Sri Mulyani Ancam Naikkan BBM 3 Kali Lipat Jika Tak Bayar Pajak, RR: Macam Preman Saja
Artikel Terkini
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Musrenbang RPJPD Tahun 2025-2045, Kalimantan Barat Tawarkan Visi Pembangunan Berkelanjutan
Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata
Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Rakor Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, MCP KPK Tahun 2024
Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas