INDONEWS.ID

  • Minggu, 24/11/2019 22:45 WIB
  • Forum Guru Indonesia Minta Menteri Nadiem Keluarkan Payung Hukum Soal Tata Kelola Guru

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
 Forum Guru Indonesia Minta Menteri Nadiem Keluarkan Payung Hukum Soal Tata Kelola Guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan terkait dengan perubahan tata kelola guru.

Permintaan itu menyusul pidato Mendikbud Nadiem Makarim yang menginginkan perubahan dalam diri para guru sekaligus tata kelola guru seperti membebaskan guru dari persoalan dan beban administriasi yang dapat mengurangi efektvitas guru.

"Kami melihat pesan Pak Mendikbud itu sifatnya bias dan paradoksal. Di satu sisi, pada poin satu hingga delapan, Pak Menteri memuji, melihat, dan mengakui guru terbelenggu. Sisi lain, Pak Menteri menginginkan perubahan dari guru," ujar Sekjen FSGI, Heru Purnomodi Jakarta, Minggu,(24/11/2019).

Dia menambahkan perubahan dari guru saja tidak cukup, melainkan harus ada regulasi yang mengatur hal itu. Perubahan dari guru jika tidak didukung dengan payung hukum yang dikeluarkan Kemendikbud, maka tidak akan berjalan dengan baik.

"Kami sebagai pengurus FSGI berharap Pak Menteri mengeluarkan regulasi dan perubahan untuk menuju perubahan itu. Sehingga perubahan itu bisa dari atas ke bawah dan bawah menuju ke atas," kata dia.

Dalam salinan pidato HGN yang sudah tersebar di media sosial, Mendikbud Nadiem Makarim mengajak guru melakukan perubahan di ruang kelas.

Guru, kata dia, selama ini terbelengu dengan aturan administrasi sehingga sulit mengenali potensi siswa yang berbeda-beda.

"Tugas kementerian dalam menyinkronkan pemerintah daerah dan pusat, karena bagaimana pun guru patuh pada atasan mereka, yang mana adalah kepala daerah," kata dia.

Heru mengakui bahwa selama ini memang tugas administrasi cukup menyita waktu guru. Contohnya, kata dia, dalam pembuatan perencanaan pembelajaran beserta evaluasi, yang cukup tebal.

"Waktu guru tersita, sehingga sulit mengenali potensi anak didiknya," kata dia.*(Rikardo).

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas