INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/11/2019 12:30 WIB
  • Jokowi Belajar dari Film "Cast Away" Hadapi Tekanan Ekonomi yang Lamban

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jokowi Belajar dari Film "Cast Away" Hadapi Tekanan Ekonomi yang Lamban
Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Korea (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dipengaruhi film Cast Away dalam menghadapi gelombang ketidakpastian dan tekanan perlambatan ekonomi dunia. Sebab, film itu mengajarkan pesan moral yang dalam dan cocok untuk diterapkan dalam menghadapi tekanan di bidang perekonomian.

`Cast Away` merupakan film drama petualangan yang dibintangi oleh Tom Hanks yang juga berperan sebagai produser bersama Jack Rapke, Steve Starkey, dan Robert Zemeckis, yang juga menjadi sutradara. Film itu dirilis pada 2001 di Indonesia.

Baca juga : Presiden Apresiasi Pertumbuhan Film Nasional

Secara garis besar, `Cast Away` merupakan kisah Chuck Noland, teknisi di sebuah perusahaan jasa pengiriman yang mengalami kecelakaan. Untungnya, ia selamat meski harus terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Noland berusaha bertahan hidup dalam keterbatasan hingga akhirnya bisa kembali ke kehidupan aslinya.

"Saya melihat ada tiga nilai yang bisa kita adaptasi dari film `Cast Away` yang aktornya masih saudara saya, Tom Hanks. Dia bisa bertahan hidup, ini bisa dihubungkan dengan ketidakpastian (ekonomi) tadi," ucap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Ciputra Artprenuer, Jakarta, Kamis (28/11).

Baca juga : Presiden Berharap Film Dilan 1990 Jadi Inspirasi Industri Kreatif

Dari film itu, Jokowi memetik tiga pelajaran yang bisa diambil Indonesia. Pertama, harus mampu bertahan di kesulitan yang menimpa. Kedua, mampu mencari sumber baru yang dapat mendukung upaya untuk bertahan. Ketiga, tetap optimistis menghadapi berbagai tekanan.

"Jangan kalau ada tekanan eksternal, kita bicaranya pesimistis, ngomongnya selalu wait and see. Tiga hal ini harus kita lakukan," ujarnya.

Baca juga : Presiden Jokowi Nobar Film G30S/PKI, Didampingi Panglima TNI

Bila dihubungkan dengan kondisi ekonomi Indonesia, sambungnya, masyarakat seharusnya bersyukur dengan hasil pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5 persen. Sebab, angka ini menjadi ketiga tertinggi di antara negara-negara G20, setelah India dan China.

"Kita masih berada di tiga besar, kita kalau tidak bersyukur, kita kufur nikmat. Kita hanya di bawah India, China, lalu Indonesia, dan keempat Amerika Serikat," celetuknya.

Lebih lanjut, katanya, ia pun telah berusaha memutar otak dengan melihat segala potensi yang tersisa. Misalnya, dengan memaksimalkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.

Namun, di sisi lain tetap menjaga agar defisit anggaran tidak semakin membesar. Lalu, mendorong berbagai program prioritas yang mampu menciptakan sumber ekonomi baru.

Salah satunya dengan pembenahan izin investasi melalui penyatuan undang-undang alias omnibus law yang nantinya akan melahirkan Undang-Undang (UU) Cipta Lapangan Kerja. Kemudian, turut melakukan transformasi ekonomi dengan pembangunan industri dan hilirisasi komoditas mentah.

"Soalnya muara dari investasi adalah cipta lapangan kerja, karena masih banyak masyarakat yang pengangguran," katanya.

Beberapa program transformasi yang dilakukan, yaitu melakukan pencampuran minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO) dengan Solar menjadi biodiesel. Lalu, mengubah batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) hingga menggunakan energi air sebagai pembangkit listrik.*

Artikel Terkait
Presiden Apresiasi Pertumbuhan Film Nasional
Presiden Berharap Film Dilan 1990 Jadi Inspirasi Industri Kreatif
Presiden Jokowi Nobar Film G30S/PKI, Didampingi Panglima TNI
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas