Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir angkat bicara soal nama direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang disebut-sebut terlibat dalam dugaan penyelundupan komponen Harley Davidson di pesawat baru maskapai pelat merah itu.
Secara umum Erick Thohir memaparkan kriteria yang harus dimiliki direksi BUMN. Salah satunya, Erick tidak ini memiliki direksi BUMN yang keminter.
"Saya juga tidak mau direksi yang keminter, direksi yang akal-akalan. Saya gak perlu orang pinter. Tapi orang yang bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pinter," kata Erick di Pasific Place, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
Kriteria nomor satu yang sangat diperlukan, kata Erick, direksi BUMN harus memiliki akhlak yang baik. "Ketika dikasih kesempatan untuk memimpin, ya akhlaknya dulu yang baik," ujar dia.
Selanjutnya, direksi BUMN harus memiliki loyalitas yang jelas kepada pemerintah. "Bukan saya anti dikritisi, harus dikritisi. Tapi langsung, jangan lewat media. Karena dia kerja di BUMN. Itu kan gak etis, orang cari makannya di BUMN," kata Erick.
Erick menjelaskan, kalau direksi BUMN mengkritik melalui media, berarti mengkritik diri sendiri. "Itu tidak memberikan solusi. Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN, jadi aja swasta," kata dia.
Sebelumnya Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menahan sebuah sepeda motor Harley Davidson bekas yang diselundupkan di pesawat baru Garuda Indonesia. Motor besar itu diurai dan dikemas dalam 15 paket kargo.