INDONEWS.ID

  • Sabtu, 07/12/2019 15:56 WIB
  • Apakah Rocky Gerung Telah "Bermigrasi" Jadi Politisi?

  • Oleh :
    • very
Apakah Rocky Gerung Telah "Bermigrasi" Jadi Politisi?
Emrus Sihombing, Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Banyak media menulis berita terkait dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Jokowi tak paham Pancasila. Ukuran yang digunakan hanya satu sisi dan sangat-sangat subyektif. Dia sama sekali menafikkan program Jokowi yang tak terbantahkan sesuai dengan Pancasila.

Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner Emrus Sihombing mengatakan, yang tidak sesuai dengan Pancasila dari perspektif Gerung dengan memberikan contoh yang sangat subyektif dan perspektif, yaitu kenaikan iuran BPJS Kesehatan sebagai kebijakan tak tepat dilakukan dalam keadaan ekonomi yang sulit. Walapun penilaian ini sangat terbuka lebar perdebatan.

Baca juga : Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa

“Sementara kebijakan Jokowi satu harga BBM di Papua, misalnya. Gerung sengaja tutup mata. Padahal, program ini jelas sebagai turunan dari Sila Kelima Pancasila, Kedailan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karena itu,  kebijakan ini sebagai perwujudan keadilan,” ujarnya dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (7/12).

Emrus mengatakan, memang Gerung acapkali menggunakan kacamata "kuda" terhadap kebijakan dan program pemerintahan Jokowi, ketika berpendapat di ruang publik. Ia tampaknya telah melepaskan "baju akademiknya". “Ataukah dia sudah "bermigrasi" dari seorang akademis menjadi politisi?,” ujar Emrus.

Baca juga : Menjadi "Lebih Indonesia" Setelah Bertemu Peranakan Tionghoa dari Negara Lain

Merujuk pada keseluruhan lontaran pesan komunikasi, menurut hemat saya, Gerung telah membangun dirinya sebagai aktor politik yang selalu mengambil posisi berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.

Terkait dengan pernyataan Gerung bahwa Jokowi tidak paham Pancasila, kata Emrus, sama sekali hal itu tidak tepat. Bila ukurannya perilaku atau program,  tidak satupun WNI yang tidak atau sama sekali  tak paham Pancasila. Dengan kata lain, semua WNI paham tentang Pancasila.

Baca juga : Rocky Gerung: Ganjar Tak Berhak Komentari Pelanggaran HAM Prabowo

Hanya saja, gradasi tingkat pemaham terhadap Pancasila yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Bila kita buat dalam bentuk kuantifisir gradasi pemahaman terhadap Pancasila dari angka 1 sampai dengan 10, maka kita semua berada pada rentang nilai itu. Jadi, gradasi pemahaman setiap WNI sangat varian dan bisa fluktuatif.

“Oleh karena itu, pendapat Gerung bahwa Jokowi tidak paham Pancasila, sebagai pernyataan yang sama sekali tidak berdasar dan tidak memiliki landasan ilmiah kuat dan bisa berpotensi menurunkan reputasi presiden di depan publik,” ujarnya.

Menurut Emrus, Gerung tidak lebih hanya memiliki kecerdasan memilih dan memilah diksi untuk menggambarkan apa yang ada di peta kognisinya. “Khalayak yang tidak berfikir kritis, bisa terbius dari pilihan diksi yang disampaikan oleh Gerung. Padahal,  Gerung seringkali tidak menginjak bumi,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Menjadi "Lebih Indonesia" Setelah Bertemu Peranakan Tionghoa dari Negara Lain
Rocky Gerung: Ganjar Tak Berhak Komentari Pelanggaran HAM Prabowo
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas