INDONEWS.ID

  • Senin, 03/02/2020 15:40 WIB
  • Kemenkes Pastikan Lokasi Karantina di Natuna Aman Bagi Masyarakat Sekitar

  • Oleh :
    • Ronald
Kemenkes Pastikan Lokasi Karantina di Natuna Aman Bagi Masyarakat Sekitar
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihartono memastikan lokasi karantina aman bagi masyarakat sekitar. (Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Menyusul ditetapkannya epidemi virus corona atau coronavirus yang berawal di Provinsi Wuhan, China sebagai keadaan darurat global oleh World Health Organization (WHO), Pemerintah Indonesia pun kemudian mengevakuasi sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) ke Natuna.

Baca juga : Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihartono memastikan lokasi karantina aman bagi masyarakat sekitar. Terlebih, Kemenkes telah menjamin jika virus tersebut lemah jika berada di udara.

"Jarak (lokasi karantina) yang kini ada, diyakini cukup jauh sebagaimana yang kita ketahui, virus ini tidak terlalu kuat di udara," kata Anung di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2020).

Baca juga : Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris

Anung menjelaskan, lokasi karantina berada hanggar besar yang dipasang tenda. Tenda tersebut, kata Anung, dipasang berlalis guna mengatur keluar masuknya udara.

"Ada hanggar yang besar, diapasangi tenda, dan tendanya ada dua lapis serta siklus udaranya kami atur. Jadi dari sesi kesehatan memastikan bahwa apa yang terjadi, kalau itu sifatnya penyebaran lewat udara tidak akan sampai ke komunitas," sambungnya.

Baca juga : Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP

Terkait sistem keamanan, Kemenkes menyiapkan tiga ring pengamanan di lokasi karantina. Ring pertama adalah lokasi dimana hanya tenaga kesehatan yang dapat melalukan kontak dengan WNI dari Wuhan.

Untuk ring kedua, adalah lokasi untuk pelayanan seperti penyediaan makanan. Terakhir, ring ketiga adalah lokasi pemantauan.

"Kita membaginya menjadi ring satu, di mana seseorang tidak bisa melakukan kontak dengan orang lain kecuali tenaga kesehatan. Kemudian ring dua hubungan pelayanan dan penyediaan makanan dan sebagainya. Serta ring ketiga untuk pemantauan," papar Anung.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Wuhan, China. 

Dirinya berharap selama proses karantina seluruhnya dalam kondisi sehat. Karena itu, tim kesehatan dari Kemenkes dan TNI berupaya membuat mereka nyaman selama tinggal di sana.

"Mudah-mudah semua berjalan dengan baik. Semua berdoa mudah-mudahan saudara kita dari Wuhan bisa melewati masa observasi dua minggu dengan tenang dan baik. Ya namanya lingkungan baru mungkin... ya tidak apa-apa kita dampingi," ujar Menkes Terawan.

"Saya cuma harapkan mereka disiplin mengikuti aturan yang ada. Mulai dari makan makanan yang bergizi, olahraga ringan, senam, untuk bagaimana merelaksasi supaya tidak jenuh dan supaya imunitasnya baik." sambungnya.

Selama dikarantina pula, mereka dilarang bertemu dengan keluarga tapi dibolehkan untuk berkomunikasi lewat telepon. Begitu pula media massa tidak diizinkan memasuki atau merekam ruang observasi.

"Ini wujud disiplin yang kita terapkan untuk melewati masa dua minggu," tandas Terawan. (rnl)

Artikel Terkait
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Artikel Terkini
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Pertemuan Menko Airlangga Meminta dengan Menteri Iklim, Lingkungan dan Energi Inggris
Inggris Memberikan Dukungan dan Berbagai Pengalaman dengan Indonesia untuk Bergabung Ke CPTPP
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas