INDONEWS.ID

  • Rabu, 11/03/2020 06:30 WIB
  • Duka dari Sikka, Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Melonjak Jadi 14 Orang

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Duka dari Sikka, Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat DBD Melonjak Jadi 14 Orang
Sejumlah ibu-ibu menangis meratapi keluarganya yang meninggal akibat DBD di Sikka (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Demam Berdarah Dengue (DBD) terus memakan korban. Di NTT, Kabupaten dengan korban meninggal dunia akibat DBD menempatkan Sikka pada urutan teratas.

Sampai dengan Selasa (10/3) siang, jumlah kasus DBD di kabupaten itu sudah mencapai 1.195 kasus, dengan korban yang meninggal mencapai 14 orangdan yang masih dirawat mencapai 130 orang. Mayoritas korban meninggal dunia adalah anak-anak. 

Baca juga : Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel

Status DBD sebagai Kejadian Luar Biasa di Kabupaten Sikka, hingga Selasa (10/3) belum dicabut lantaran kasus yang terus melonjak.

Menteri Tinjau Langsung

Baca juga : Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akan mengunjungi Kabupaten Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (9/3/2020) siang.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Jelamu mengatakan, Terawan ingin membahas penanganan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, warga NTT yang meninggal akibat DBD, mencapai 32 orang. Kabupaten Sikka berada di posisi tertinggi jumlah penderita DBD yang meninggal yakni 13 orang.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai

“Siang ini Menteri Kesehatan ke Sikka bahas penanganan DBD,” ujar Marius mengutip Kompas.com, Senin (9/3/2020).

Menurut Marius, Terawan mengunjungi pasien DBD yang dirawat di RSUD TC Hillers Maumere.

Menteri Terawan juga menggelar rapat bersama Bupati Sikka, Dinas Kesehatan Sikka, Kadis Kesehatan NTT Dominikus Minggu, dan Kabid P2P Dinkes NTT Erlina Salmun.

Tersebar di Berbagai Kota di NTT

Untuk diketahui, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.

Hingga Minggu (8/3/2020), tercatat sebanyak 32 warga NTT meninggal karena DBD. Sedangkan, sebanyak 2.697 penderita DBD dirawat di rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan, ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di 20 kabupaten dan satu kota.

"Di NTT, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD," ujar Erlina kepada Kompas.com, Minggu.

Jumlah penderita DBD yang tertinggi berada di Kabupaten Sikka, yakni sebanyak 1.145 jiwa, dengan korban meninggal sebanyak 13 orang.

Pemerintah Kabupaten Sikka telah tiga kali memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB) DBD sejak Januari hingga Februari.

Kementerian Kesehatan juga telah menurunkan tim ahli untuk meneliti jenis nyamuk di Kabupaten Sikka. Pasalnya, kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Sikka juga terjadi di dataran tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrul Herlemus mengatakan, tim ahli yang terdiri dari empat orang itu telah menangkap 1.000 nyamuk di Kecamatan Magepanda, untuk diteliti.

Artikel Terkait
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas