INDONEWS.ID

  • Senin, 06/04/2020 23:01 WIB
  • Kemendikbud Serahkan Bantuan APD Ke Relawan dan Rumah Sakit Pendidikan

  • Oleh :
    • very
Kemendikbud Serahkan Bantuan APD Ke Relawan dan Rumah Sakit Pendidikan
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Rumah Sakit Pendidikan dan Relawan Mahasiswa Kesehatan yang bertugas dalam penanganan Coronavirus Disease (COVID-19). Secara simbolis bantuan diserahkan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam kepada perwakilan Relawan dan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia dalam telekonferensi, Senin (06/04).

Bantuan yang diserahkan berupa 2.000 baju APD, 2.000 pelindung muka/face shield dan 466 sepatu bot.

Baca juga : Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global

Melalui video, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan sambutannya. Ia menjelaskan bahwa dalam merespons arahan Presiden, Kemendikbud telah merealokasi anggaran Rp 405 miliar untuk mengaktifkan 13 Rumah Sakit Pendidikan agar dapat merawat pasien COVID-19 dan 13 Fakultas Kedokteran untuk menjadi pusat tes (test center). Kemendikbud juga memobilisasi relawan mahasiswa kesehatan untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19, serta menyiapkan asrama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) sebagai fasilitas karantina.

"Dalam kaitannya dengan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas respons cepat dan sigap Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja strategis Pemerintah dalam proses konsultasi dan penyusunan kebijakan selama darurat COVID-19," ujar Nadiem seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin (6/4).

Baca juga : Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat

Kemendikbud sangat menghargai semangat antusiasme, solidaritas, dan gotong royong yang ditunjukkan oleh 15 ribu relawan mahasiswa yang sudah bergabung. "Gerakan ini sejalan dengan semangat kebijakan Kampus Merdeka. Kesempatan menjadi relawan kemanusiaan juga merupakan hal yang sangat bermanfaat dan penting untuk belajar dan mengasah keterampilan sebagai tenaga medis profesional," tuturnya.

Secara khusus Mendikbud menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) dan tujuh asosiasi mahasiswa kesehatan lainnya yang terlibat, karena telah menunjukkan tindakan nyata dalam menanggapi panggilan kemanusiaan. Gerakan ini disebut Nadiem sebagai perwujudan konkret dari semangat sejati setiap dokter, perawat, dan tenaga kesehatan profesional.

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

"Dalam menangani pandemi COVID-19 bangsa Indonesia membutuhkan solidaritas dan gotong royong semua elemen bangsa. Saatnya bangsa Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang terkenal dengan nilai gotong royong sesuai Pancasila," pesan Mendikbud.

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda mengapresiasi langkah strategis Kemendikbud dalam penanganan COVID-19. "Saya bersyukur, saya bangga, Kemendikbud sudah mengambil inisiatif. Tiga belas Fakultas sudah siap, Rumah Sakit Pendidikan kita juga sudah siap untuk uji COVID-19. Lima belas ribu relawan sudah dilakukan pelatihan oleh WHO, oleh Kemenkes, dan oleh dokter-dokter spesialis. Ini langkah yang cukup luar biasa," ujar Syaiful Huda. 

Aksi solidaritas yang akan dilakukan oleh lima belas ribu relawan mahasiswa, menurut Syaiful Huda, merupakan kontribusi terbaik yang bisa diberikan kepada bangsa dan negara. "Atas nama DPR RI melalui Komisi X, kami menyampaikan apresiasi, dan empati, dan respek setinggi-tingginya atas inisiatif, ikhtiar, kemauan, dan kesiapan teman-teman para relawan untuk membangkitkan solidaritas kemanusiaan antar sesama anak bangsa ini," ungkap Ketua Komisi X DPR RI.

Sebelumnya, Plt. Dirjen Dikti melaporkan bahwa Kemendikbud juga telah melatih 15 ribu relawan mahasiswa. Mereka segera ditugaskan di Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan organisasi-organisasi kemanusiaan yang membutuhkan. Sebagian besar didistribusikan ke AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) di 34 provinsi untuk program-program promotive dan prefentif di setiap daerah.

"Dalam bekerja, para relawan berada di bawah bimbingan dan pengawasan dosen dan dikoordinasikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran setempat bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi," ujar Nizam. (*)

Artikel Terkait
Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas