INDONEWS.ID

  • Minggu, 19/04/2020 17:59 WIB
  • Bupati Bogor Imbau Warganya Untuk Tidak Melaksanakan Salat Jamaah di Masjid

  • Oleh :
    • Ronald
Bupati Bogor Imbau Warganya Untuk Tidak Melaksanakan Salat Jamaah di Masjid
Bupati Bogor Ade Yasin. (Foto : istimewa)

Bogor, INDONEWS.ID - Bupati Bogor Ade Yasin mengingatkan kepada seluruh warganya agar mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak dulu salat berjamaah di masjid sehingga dapat memutus rantai penularan virus Corona (COVID-19). Hal tersebut diungkapkannya, lantaran ada kasus seorang jemaah meninggal dunia saat salat Jumat (17/4/) lalu di Kemang, Kabupaten Bogor.

"Nah itu dia kan pemerintah sudah juga melalui MUI sudah mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan salat di masjid," kata Ade kepada wartawan, Minggu (19/4/2020).

Baca juga : Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru

"Karena kita ingin sama-sama memutus mata rantai pergerakan virus COVID-19 ini, karena ada yang ngotot akhirnya terjadi seperti itu," sambungnya.

Ade menekankan pentingnya ikhtiar di samping juga berdoa. Oleh karena itu, dia ingin ada tindakan preventif dengan tidak dulu beribadah di masjid.

Baca juga : Tujuh Warga Meninggal Dunia Pascabanjir di Kabupaten Kudus

"Yang saya prihatin adalah ketika mereka nekat salat di masjid tapi ketika ada yang jatuh meninggal lari tunggang langgang jadi ketakukan. Nah ini yang seharusnya jadi catatan ya, semua manusia pasti takut mati ya tetapi kita juga harus menghindari sebisa mungkin mengikhtiarkan bagaimana kita tetap menjaga kesehatan diri kita. Tidak ada yang ingin mati duluan, semua pasti pengin dipanjangkan umurnya," ujar Ade.

 

Baca juga : Angin Kencang di Sodoarjo, Satu Warga Meninggal Dunia Akibat Kejatuhan Material Bangunan

Sebelumnya, seorang pria meninggal dunia saat sedang melaksanakan salat Jumat di masjid kawasan Kemang, Kabupaten Bogor. Jenazah dievakuasi dengan protap virus Corona.

Korban diketahui bernama Odang. Lokasi kejadian berada di Kampung Semplak Kaum, Desa Semplak Barat, Kemang.

Hingga kini, belum diketahui penyebab meninggalnya warga tersebut. Hal itu juga dikatakan oleh Bupati Bogor.

"Belum (tahu penyebab meninggalnya)," kata Ade.

Pemkab Bogor mencatat ada 16 kecamatan di Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah, sesuai domisili masing-masing pasien Covid-19.

Dari 16 kecamatan, Cibinong merupakan wilayah dengan pasien Covid-19 terbanyak, yakni 12 orang, selanjutnya Gunung Putri sembilan orang.

Kemudian Kecamatan Bojonggede tujuh orang, Cileungsi enam orang, Ciampea tiga orang, Tajur Halang, Kemang, Citeureup dan Babakan Madang masing-masing dua orang, serta Parung Panjang, Ciseeng, Ciomas, Ciawi, Jonggol, Leuwisadeng, dan Gunung Sindur masing-masing satu orang.

Pada periode yang sama, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona di Kabupaten Bogor sebanyak 56 pasien.

"Total ada 56 kasus positif COVID-19, empat di antaranya sudah sembuh, dan lima meninggal," pungkas Ade Yasin. (rnl)

Artikel Terkait
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Tujuh Warga Meninggal Dunia Pascabanjir di Kabupaten Kudus
Angin Kencang di Sodoarjo, Satu Warga Meninggal Dunia Akibat Kejatuhan Material Bangunan
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas