Surabaya, INDONEWS.ID -- Ekonom senior Rizal Ramli didaulat menjadi penasehat Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin (FJN), di Surabaya, Senin (18/5).
FJN merupakan forum komunikasi untuk jurnalis yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama kultural atau nahdliyin di Jawa Timur. Forum tersebut dibentuk pada 21 Ramadan 1441 H.
Juru bicara FJN, Muhamad Didi Rosadi mengungkapkan alasan penunjukkan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli sebagai penasehat karena dia merupakan seorang nahdliyin. Rizal Ramli juga adalah seorang Gusdurian dan dekat dengan kiai.
"Rizal Ramli itu nahdliyin, Gusdurian dan loyalis Gus Dur. Ia orang yng dekat dengan NU dan jurnlis, pas buat dimintai nasehat," tutur jurnalis Harian Bangsa tersebut, seperti dikutip RRI.CO.ID, Senin (18/5/2020).
Salah satu deklarator FJN, Abdul Hadi JM menilai Rizal Ramli sosok yang cerdas, kritis dan berani. Karena itu banyak ilmu dan pengalaman yang bisa ditularkan kepada para jurnalis nahdliyin.
Pria yang akrab disapa Gus Hay ini menambahkan, mantan Menteri di era Gus Dur dan Jokowi itu sebagai pribadi yang punya karakter. Ia berani menyuarakan kebenaran meskipun itu pahit.
"Jurnalis Nahdliyin ini butuh sentuhan orang yang kritis dan independen. Rizal Ramli lah orangnya, " ujar Gus Hay.
Sosok Rizal Ramli tak bisa lepas dari NU. Rizal lahir di Padang, Sumatera Barat. Sejak berusia 6 tahun, dia sudah menjadi anak yatim piatu. Sejak itu ia diboyong kakek-neneknya tinggal di Bogor, Jawa Barat. Di sini Rizal hidup di lingkungan NU dan menjalani amaliah NU.
Sejak bersahabat dengan Gus Dur, RR jadi semakin dekat dengan kiai dan lingkungan pondok pesantren. Bahkan oleh almarhum Gus Dur, Rizal Ramli diberi nama Gus Romli sebagai tanda tali asih dan etos kerja bang RR. Para alumni Tebuireng pun akrab menyapa Rizal Ramli dengan sebutan Gus Romli.
Menanggapi pengangkatan dirinya sebagai penasihat jurnalis Nahdliyin Jawa Timur, Kabulog di era Presiden Gus Dur ini mengatakan, dirinya tak bisa dipisahkan dengan kultur Jawa Timur. Ia mengaku suka karakter orang Jawa Timur yang terbuka dan suka kerja keras. Selain itu, almarhumah istrinya adalah orang asli Jawa Timur.
"NU, jurnalis dan Jawa Timur adalah bagian hidup saya. Tentu saya bersedia jadi penasehat Forkom Jurnalis Nahdliyin yang ada di Jatim," ujar Gus Romli. (Very)