Jakarta, INDONEWS.ID --Lebaran selalu mendatangkan kerinduan bagi kita semua. Menjelang lebaran, hampir sebagian besar umat Islam pulang kampung atau mudik untuk bisa bersilaturahmi dengan orang tua, dan anggota keluarga yang lain. Mudik menjadi satu-satunya tradisi khas Indonesia yang selalu dirindukan setiap tahun.
Namun, apa yang terjadi ketika tradisi mudik itu tidak dilakukan atau terpaksa ditunda? Tentu saja hal ini memunculkan kerinduan yang mendalam. Rindu terhadap orang tua, sanak saudara di kampung. Juga rindu terhadap makanan seperti ketupat, opor ayam, rendang dan makanan khas lebaran lainnya.
Kali ini memang kita semua tidak bisa mengikuti lebaran di kampung halaman. Kita semua diwajibkan untuk menjalankan ibadah lebaran di rumah kita masing-masing.
Hal itu terkait dengan pandemi Virus Corona yang sedang melanda dunia, termasuk negara kita. Seperti diketahui bersama, pemerintah melalui Gugus Tugas Penangangan Covid-19 meminta masyarakat Indonesia agar merayakan lebaran di ramah saja. Hal itu tentu demi kebaikan kita bersama, yaitu untuk membatasi penyebaran covid-19.
Namun, sadarkah Anda, bahwa ada sebagian di antara kita juga tidak bisa menjalani ibadah Lebaran? Mereka itu adalah para medis, seperti perawat, dokter, dan relawan lainya. Mereka harus bersiaga merawat orang sakit, khususnya pasien Covid-19.
Nah, untuk mengobati rasa rindu mereka terhadap lebaran di kampung, Tim Koordinasi Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membagikan makanan kepada para perawat yang bertugas di Wisma Atlet Jakarta.
“Pada hari ini (Senin) kami akan membagikan makanan berupa Soto Bogor kepada para perawat. Selain itu, ada juga opor ayam. Jadi, makanan ini merupakan pemberian para donatur,” ujar Wakil Ketua Tim Koordinator Relawan, Pangarso Suryotomo, di Jakarta, Senin (25/5).
Pangarso yang biasa disapa Papang ini mengatakan, makanan itu disajikan dalam bentuk prasmanan. Pihak relawan, katanya, akan menyediakan makanan untuk sekitar 1.600 orang perawat. “Makanan itu kami sajikan pada sekitar pukul 3 sore, jadi pas pada pergantian shift para perawat,” ujarnya.
Papang mengatakan, makanan yang disiapkan adalah khas menu lebaran. “Ini untuk mengobati rasa rindu para perawat akan masakan lebaran di kampung halaman,” katanya.
Sejak Bulan Ramadhan, kata Papang, pihaknya juga selalu menyediakan takjil untuk para perawat tersebut.
Relawan akan menyediakan prasman ini pada Senin dan Selasa. “Untuk Selasa, teman-teman BNPB juga akan hadir, termasuk Pak Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB (Lilik Kurniawan,red.),” ujarnya.
Untuk Hari Selasa, kata Papang, akan disiapkan hidangan berupa kambing guling. “Ini adalah cara kami untuk mengobati kerinduan para perawat tersebut,” pungkasnya. (Very)