Jakarta, INDONEWS.ID - Masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur diresahkan dengan beredarnya selebaran paham khilafah dan radikalisme. Selebaran itu dititipkan kepada anak-anak penjual koran di seputaran bundaran El Tari.
Yang lebih meresahkannya lagi, selain selebaran, belum lama ini sebuah video rapat virtual melalui aplikasi zoom tentang khilafah juga beredar.
Dalam video itu, seorang pria berdiri di depan kantor gubernur Nusa Tenggara Timur, yang kemudian mengucapkan selamat idul fitri bagi seluruh umat muslim.
Namun di akhir kalimat, pria itu mengucapkan, "Kalo beta mo bilang gedung sasando ada di belakang dan beta berdiri di depan sini, kapitalisme dan demokrasi pasti mundur pi belakang, tapi khilafah yang nanti di depan sini".
Aparat kepolisian resor Kupang Kota bergerak cepat dan langsung mengamankan sepasang suami istri, di sebuah kos-kosan di Jalan Air Lobang III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Sabtu (30/5).
Polisi membawa barang bukti berupa laptop, selebaran tentang paham khilafah, beberapa koran dan satu unit sepeda motor.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana Binti kepada wartawan mengatakan, pasutri tersebut telah diamankan dan akan dimintai keterangan serta penyelidikan lebih lanjut.
"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tetap jaga kesehatan, dengan mengikuti protokol pencegahan covid-19," tutupnya.*