Jakarta, INDONEWS.ID - Salah satu Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk negara sahabat, yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5) siang, adalah Rusdi Kirana.
Rusdi merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga dikenal sebagai petinggi maskapai penerbangan Lion Air.
Dilantik sebagai Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi berjanji akan memprioritaskan penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), baik yang legal maupun ilegal, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang jumlahnya sangat banyak di negara tersebut.
“Saya salah satu keinginan saya menjadi Dubes di Malaysia, yang seperti kita bilang tidak mudah, kembali saya terpanggil untuk mengurusi bukan hanya TKI ilegal tetapi adalah tenaga kerja wanita. Karena perlu diketahui, tidak ada siapapun di dunia ini yang menginginkan anaknya bekerja di luar negeri, terutama yang non formal,” kata Rusdi kepada wartawan usai pelantikan dirinya oleh Presiden Jokowi.
Menurut Rusdi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan mencoba mendidik TKI di Malaysia, dan dihubungkan dengan bank pendanaan. Mereka juga akan dilatih membuat Usaha Kecil Menengah, dan pemerintah akan membantu distribusi maupun penjualan produk tersebut.
Rusdi mengaku dirinya memang sengaja meminta agar ditempatkan sebagai Dubes RI di Malaysia, sebagaimana yang disampaikannya kepada Buya Syafii Maarif (saat itu sebagai Ketua PP Muhammadiyah) pada 2003 lalu.
“Saya bilang kalau satu hari, saya mau mengurusi tenaga kerja wanita karena bagi saya sekali lagi itu hal yang terpaksa dilakukan oleh keluarga untuk mencari nafkahnya. Itu salah satunya,” kata Rusdi seperti dikutip
Setkab.go.id.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan, TKI di Malaysia cukup banyak, karena itu bisa saja memunculkan persoalan. Rusdi mengaku ingin membantu mereka, terutama dengan mengusahakan pembangunan komoditi
knowledge, supaya keluarga para TKI itu bisa bersekolah.
Hal lain yang akan dilakukan KBRI di Malaysia, katanya, yaitu membuka balai latihan supaya para tenaga kerja memiliki keterampilan. Hal itu sangat dibutuhkan bila mereka kembali ke Indonesia. “Kita mengusahakan mereka menjadi membuka UKM,” ujarnya.
Rusdi mengatakan, dirinya sudah berbicara dengan Bank BRI untuk memberikan pendanaan. Lion Grup juga berkomitmen memberi jaminan pembayaran pinjaman. Sementara untuk produk yang dibuat, Rusdi mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pusat UKM di Manado, yang jumlah wisatawannya terus meningkat akhir-akhir ini.
Kerja Sama Malaysia
Terkait masalah perlindungan hukum TKI, Rusdi Kirana mengatakan bahwa untuk perlindungan hukum KBRI harus bekerja sama dengan Malaysia. “Di situ kita juga harus berusaha memberikan perlindungan yang maksimal kepada mereka, tergantung
case by case-nya,” terang Rusdi.
Demikian juga terkait TKI ilegal, menurut Rusdi, KBRI akan mencoba memasukkan mereka ke balai pelatihan, dengan harapan bisa kembali ke Indonesia dengan memiliki usaha, seperti UKM. Sementara KBRI juga akan menghubungkan dengan Bank BRI atau bank yang lain untuk pendanaannya
.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melantik 6 Dubes RI untuk sejumlah negara sahabat, di Istana Negara, Kamis, kemarin.
Keenam nama Dubes LBBP RI tersebut ialah:
- Rusdi Kirana S.E., sebagai Dubes LBBP RI untuk Malaysia, berkedudukan di Kuala Lumpur;
- Adityawidi Adiwoso, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Slowakia, berkedudukan di Bratislava;
- Sidharto Reza Suryodipuro, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan, berkedudukan di New Delhi;
- Ferry Adamhar, S.H., L.L.M, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Yunani, berkedudukan di Athena;
- Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, M.Sc., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal, berkedudukan di Dhaka;
- Prof. Dr. Ratlan Pardede, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Persatuan Tanzania merangkap Republik Burundi, Republik Rwanda dan Uni Comoros, berkedudukan di Dar El Salaam. (Very)