INDONEWS.ID

  • Rabu, 01/07/2020 11:31 WIB
  • Keras! Kritik Menohok Fadli Zon soal Risma Sujud di Depan Kaki Seorang Dokter

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Keras! Kritik Menohok Fadli Zon soal Risma Sujud di Depan Kaki Seorang Dokter
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Anggota DPR RI Fadli Zon (Foto: ist)

Jakarta, INDONEEWS.ID - Aksi sujud sembari menangis Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan seorang dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin 29 Juni 2020 menarik perhatian masyarakat luas.

Media sosial pun ramai dengan prokontra aksi sujud Risma yang meminta maaf kepada para dokter IDI karena menilai dirinya gagal menekan angka kenaikan kasus corona di wilayah tersebut. Salah satu adalah Fadli Zon.
Politikus Partai Gerindra selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) ini meminta Risma tidak lagi melakukan aksi tersebut di hadapan manusia.

Baca juga : Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila

"Saya sarankan Bu Risma jangan sujud-sujud lagi kepada manusia, cukup kepada Tuhan...," cuit Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, Selasa 30 Juni 2020.

Salah satu pendiri partai Gerindra ini juga menyarankan Risma menyerahkan ke ajudan jika merasa kesulitan menghubungi pihak RSUD dr Soetomo terkait penanganan pasien.

Baca juga : Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan

"Soal sulit menghubungi Dirut RSUD serahkan saja ajudan, pasti nyambung. Betul kata Dirut, kalau yang dicari dr Soetomo, itu sudah Pahlawan Nasional," ujar Fadli.

Sebelumnya, Aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf dengan bersujud di hadapan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin 29 Juni 2020 menarik perhatian masyarakat luas.

Baca juga : KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia

Risma sujud setelah mendengar pemaparan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) Dr Sutomo, Dr Sudarsono yang mengungkapkan tentang kondisi rumah sakit yang kelebihan kapasitas. Kondisi itu dikatakannya menjadi penyebab pasien penderita virus Corona (Covid-19) meninggal dunia.

Dalam pertemuan itu, Sudarsono juga menceritakan tentang sejumlah rekannya yang meninggal ketika menjalani tugas.

Setelah mendengar peryataan Sudarsono, Risma meminta maaf. Seraya menangis, Risma menyebut dirinya "goblok" dan tidak pantas menjadi Wali Kota Surabaya.

Saat itu Risma juga menjelaskan tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RS Utomo di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Artikel Terkini
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas