INDONEWS.ID

  • Kamis, 06/08/2020 16:30 WIB
  • Doni Monardo Minta Pemda Jawa Barat Mainkan `Gas dan Rem` Penanganan Covid-19

  • Oleh :
    • Mancik
Doni Monardo Minta Pemda Jawa Barat Mainkan `Gas dan Rem` Penanganan Covid-19
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanangan Covid-19 Doni Monardo melakukan Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Penanganan Covid-19 di Gedung Negara Pakuwan, Bandung, Jawa Barat.(Foto:Istimewa)

Bandung, INDONEWS.ID - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanangan Covid-19 Doni Monardo berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mengimplementasikan apa yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo tentang pentingnya memainkan `gas dan rem` dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Pada kesempatan tersebut, Doni mengingatkan, 20 persen pendapatan negara berasal dari sektor industri yang ada di Jawa Barat yang melibatkan peran serta masyarakat. Karena itu, penting mendorong penguatan penanganan Covid-19 untuk seluruh wilayah Jabar.

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

"Kalau daerahnya risikonya rendah, (maka) gasnya bisa ditekan. Tapi kalau seandainya tingkat ancamannya meningkat, remnya yang ditekan,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Gedung Negara Pakuwan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/08/2020).

Doni juga meminta peningkatan jumlah dan kapasitas tenaga medis dan laboratorium. Hal itu mengingat adanya keterbatasan tenaga pada setiap hari libur, sehingga proses uji spesimen terhambat dan tidak optimal.

Baca juga : Gercep! SiCepat Ekspres Salurkan Donasi ke JQR Guna Bangun Dapur Umum bagi Korban Longsor Jawa Barat

Di samping itu, Doni meminta Pemerintah Daerah lebih memperhatikan dan memberikan kebutuhan para tenaga medis dan laboratorium agar penanganan Covid-19 dapat lebih maksimal.

"Petugas lab-nya (laboratorium-red) yang perlu kita tingkatkan kualitasnya termasuk dukungan operasional dan dukungan logistik untuk mereka agar bisa optimal,” kata Doni.

Baca juga : Rasyid Rajasa pernah Terlibat Kasus Hukum, Kini Caleg DPR RI

"Sehingga para petugas medis kita bisa bekerja lebih baik dan mereka harus terjamin juga keselamatan dan keamanannya. Karena melakukan pemeriksaan spesimen di laboratorium memiliki risiko yang sangat besar,” imbuh Doni.

Lebih lanjut, Doni mengingatkan pemeriksaan kesehatan lebih rutin digalakkan, terutama bagi instansi atau lembaga yang memilki banyak pegawai atau anggota dalam satu tempat. Sehingga ke depannya penularan Covid-19 dapat dicegah dan tidak menular ke masyarakat.

"Kalau ini tidak dilakukan langkah-langkah proaktif, maka masyarakat sekitarnya menjadi berisiko,” kata Doni.

Covid-19 Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa

Dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo menegaskan, Covid-19 bukan rekayasa atau konspirasi. Hal itu ditegaskan Doni, mengingat hingga dewasa ini masih banyak masyarakat yang tidak percaya terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu, sehingga banyak kalangan yang abai terhadap protokol kesehatan.

Menurut Doni, penyakit yang menyerang pernafasan tersebut sudah banyak merenggut korban jiwa. Sehingga dalam hal ini, Covid-19 disebut seperti malaikat pencabut nyawa.

"Covid-19 ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan,” tegas Doni.

Berdasarkan data dan analisa Tim Satgas Penanganan Covid-19, korban jiwa akibat Covid-19 adalah mereka yang termasuk dalam kelompok rentan dari segi usia dan penderita penyakit penyerta.

Dalam hal ini usia rentan adalah di atas 45 tahun dan penyakit penyerta atau komorbiditas meliputi jantung, diabetes, paru-paru, hipertensi, kanker dan sebagainya.

Oleh sebab itu, Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak seluruh komponen pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat agar dapat lebih memaksimalkan kinerja penanganan Covid-19, khususnya dalam memberikan pemahaman bagi masyarakat.

Doni Monardo Serahkan 2 Juta Masker

Dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo juga menyerahkan bantuan 2 juta lembar masker kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Penangananan Covid-19 kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disaksikan oleh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Tim Satgas serta jajaran BNPB.

Selain masker, Satgas Penanganan Covid-19 juga menyerahkan bantuan lain berupa hazmat sebanyak 500 unit, kacamata googles 500 buah, tisu disinfektan 1.260 pak dan hand sanitizer 100 ml sebanyak 360 botol.

Usai penyerahan bantuan tersebut, Doni Monardo dan Gubernur Ridwan Kamil memberikan masker kepada para calon penumpang kereta api di Stasiun Kereta Api Bandung, sebagai bentuk implementasi dari "Gerakan Satu Juta Masker”.*

 

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Gercep! SiCepat Ekspres Salurkan Donasi ke JQR Guna Bangun Dapur Umum bagi Korban Longsor Jawa Barat
Rasyid Rajasa pernah Terlibat Kasus Hukum, Kini Caleg DPR RI
Artikel Terkini
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas