Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama BNNP Sumut berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika jenis Sabu jaringan Aceh- Medan yang dikendalikan oleh seorang napi, Senin (17/8/2020)
Pengungkapan yang melibatkan napi ini berhasil diungkap dimulai dari hari Rabu, tanggal 12 sd 15 Agst 2020 di seberang Masjid Al-Munawwarah Jalan Lintas Sumatera, Sipare-pare Air Putih Kab. Batubara.
Petugas berhasil menciduk 4 tersangka, yaitu Munirwan, Muhammad, Suherman ( napi Lp di palembang dan sebagai pengendali) dan Iswadi.
Hal tersebut dijelaskan Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari kepada indonews.id melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).
Dijelaskan Deputi Pemberantasan Pemberantasan BNN, dari tangan ke empat tersangka narkotika tersebut, petugas menyita sejumlah barang bukti berupa 47 bungkus plastik teh warna hijau yang berisikan narkotika jenis sabu dengan total berat bruto 49,840 kg, 4 empat Buah Handphone, kartu identitas, serta Paspor An. Iswandi.
Penangkapan empat tersangka narkotika ini berawal adanya informasi dari masyarakat akan ada transaksi narkotika di wilayah Medan dengan jaringan Aceh -Medan. Kemudian petugas langsung berkoordinasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasil penyelidikan tim menemukan truk yang diduga sebagai pembawa barang dalam keadaan rusak dibengkel daerah Cemara, Kota Medan.
Diketahui setelah perbaikan truck keluar bengkel menuju kearah tebing tinggi, setelah pintu keluar Tol Tebingtinggi, dan melintas di Jalan Lintas Sumatera, Sipare-pare Air Putih Kab. Batubara Sumatera Utara, oetugas BNN dan BNNP Sumut langsung menyergap dan amankan 2 orang laki- laki di dalam Truck Mithubishi No. Pol. BL 8853 dalam keadaan berhenti.
Kemudian tim melakukan penggeledahan di dekat Kp. Lalang, Kec. Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20124 (sebelum Pintu gerbang tol Helvetia) dari Penggelehan Truck tersebut di dapat 47 bungkus Narkotika Jenis Sabu kristal yang dibungkus dalam kemasan plastik teh warna Hijau.
Selanjutnya para tersangka dan barang bukti di amanKan untuk dilakukan Pengembangan dan proses penyidikan lebih lanjut. (Lka)