INDONEWS.ID

  • Minggu, 27/09/2020 18:01 WIB
  • Ketua Satgas Doni Monardo: Penularan Covid-19 Terjadi dari Orang-orang Terdekat

  • Oleh :
    • Mancik
Ketua Satgas Doni Monardo: Penularan Covid-19 Terjadi dari Orang-orang Terdekat
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyerahkan bantuan penanganan Covid-19 secara simbolis kepada kepada Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah.(Foto:Istimewa)

Aceh, INDONEWS.ID - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, meminta masyarakat memahami dan sadar, manusia merupakan perantara utama menularnya virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.

Menurutnya, perantara penularan penyakit Covid-19 berbeda dengan flu burung atau flu babi. Penularan virus corona jenis baru itu terjadi setelah ada kontak langsung dari orang-orang terdekat.

Baca juga : Sejumlah Wilayah Aceh Terendam Banjir

"Covid-19 ini yang menyebarkan bukan seperti flu burung atau flu babi. Flu babi dan flu burung ditularkan oleh hewan, Covid-19 ini ditularkan oleh manusia," jelas Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Penyerahan Bantuan bersama Pemerintah Provinsi Aceh, Sabtu (26/09/2020) kemarin.

Adapun menurut Doni, terjadinya penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu justru berasal dari orang-orang yang terdekat dan berada di lingkup sekitar. Dengan kata lain, orang-orang terdekat ini saling mengancam apabila tidak menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga : Banjir di Aceh Tamiang, Kepala BNPB Tinjau Langsung Kondisi di Lapangan

"Dan bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi. Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati," jelas Doni.

Berdasarkan hasil data Satgas Penanganan Covid-19 yang menunjukkan, sebanyak tujuh persen penderita Covid-19 di Wisma Atlet adalah mereka yang tidak pernah keluar rumah. Data tersebut sekaligus kembali menegaskan bahwa para penderita Covid-19 tertular dari orang-orang yang berada didekatnya.

Baca juga : Bersama PNM & Bulog, PLN Sediakan 4.000 Sembako Murah di Banda Aceh

"Tujuh persen responder yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet itu adalah kelompok yang tidak pernah beraktivitas di luar rumah,” jelas Doni.

Melihat adanya situasi tersebut, Doni juga mengingatkan, ancaman pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dan manusia akan terus menjadi perantara.

Adapun bilamana kemudian pemerintah akan memberikan vaksin, maka hal juga tidak berarti kemudian seseorang tidak tertular dan menghentikan Covid-19. Akan tetapi dengan vaksin, seseorang memiliki kekebalan tubuh lebih kuat dalam merespon dan melawan adanya infeksi virus.

Dalam hal ini, pemberian vaksin pada tahap awal juga akan diutamakan bagi mereka yang termasuk dalam kelompok rentan mulai dari lansia, penderita penyakit komorbid dan tenaga medis serta kesehatan.

"Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko dulu. Tenaga kesehatan, perawat, dokter dan juga mereka yang berisiko tinggi memiliki komorbid," kata Doni.

"Namun sekali lagi, vaksin ini tidak serta merta menghentikan Covid-19. Covid-19 nya ada terus, yang divaksin ini bisa tahan, sementara yang tidak divaksin tetap saja nanti bisa menjadi terpapar Covid-19,” imbuhnya.

Oleh sebab itu sekali lagi Doni menegaskan, Covid-19 berbahaya dan manusia dapat menjadi lebih berbahaya sebagai perantara utama virus.

"COVID-19 berbahaya, tetapi manusia yang menjadi carrier atau membawa virus Covid-19 itu jauh lebih berbahaya. OTG (orang tanpa gejala) ini adalah silent killer, ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi kemana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya,” pungkas Doni.

Dalam kesempatan yang sama, BNPB sebagai Satgas Penanganan Covid-19 juga memberikan dukungan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk penanganan Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo kepada Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Adapun bantuan tersebut adalah berupa 2 buah ventilator, 2 buah disinfectan spryer, 5 buah thermometer gun, 10 jerigen handsanitizer, 50 APD Hazmat, 2.000 face shield, 10.000 lembar masker respirator KN95, 30.000 lembar masker non medis dan masker kain sebanyak 200.000 lembar.*

 

 

Artikel Terkait
Sejumlah Wilayah Aceh Terendam Banjir
Banjir di Aceh Tamiang, Kepala BNPB Tinjau Langsung Kondisi di Lapangan
Bersama PNM & Bulog, PLN Sediakan 4.000 Sembako Murah di Banda Aceh
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas