INDONEWS.ID

  • Selasa, 08/12/2020 09:30 WIB
  • DPR Dukung Menteri Erick Leburkan PNM, BRI, Pegadaian

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
DPR Dukung Menteri Erick Leburkan PNM, BRI, Pegadaian
Gedung DPR RI (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Rencana pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk perusahaan induk (holding) BUMN pembiayaan dan pemberdayaan usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM disambut baik sejumlah anggota anggota dewan.

Para anggota dewan Komisi XI DPR RI ini menilai Keberadaan holding ini dianggap bisa meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN yang terlibat.

Baca juga : Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati berpendapat rencana pemerintah membentuk holding pembiayaan UMKM sudah sesuai dengan tugas yang diberikan terhadap BUMN-BUMN calon anggota induk usaha selama ini.

“Karena holding pada dasarnya merupakan strategi pengelolaan perusahaan yang tentu saja harus memiliki kesamaan visi, misi, dan tujuan. Kita ketahui memang ketiga perusahaan pelat merah tersebut [calon anggota holding] memiliki amanat sama dari Kementerian BUMN, yaitu untuk menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM, terutama usaha mikro,” ujar Anis, dikutip Bisnis.com Senin (7/12/20200).

Baca juga : Jadi Anggota Holding UMi, 1,2 Juta Nasabah PNM Naik Kelas

Dalam rencananya, pemerintah hendak membentuk holding pembiayaan UMi dan UMKM dengan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Niatan ini sudah disampaikan berulang kali oleh Menteri BUMN Erick Thohir, termasuk saat rapat kerja dengan Komisi VI beberapa pekan lalu.

Baca juga : Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing

Anis menilai pembentukan holding pembiayaan UMi dan UMKM harus dilakukan setelah perencanaan dan peta jalan yang jelas terbentuk. Kedua hal ini dibutuhkan agar sinergi BUMN anggota holding dapat maksimal nantinya.

“Kalau memang tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, tentu itu baik. Namun, kembali lagi, harus dengan pertimbangan dan analisis yang tepat dan tentu saja harus melibatkan pihak-pihak yang akan dikonsolidasikan yaitu BRI, Pegadaian, atau PNM,” tuturnya.

Pendapat senada disampaikan Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng. Dia menilai studi komprehensif harus dilakukan terlebih dulu, sebelum wacana pembentukan holding pembiayaan UMKM direalisasikan.

“Penggabungan ini harus dikaji secara matang dulu karena masing-masing institusi mempunyai niche market dan kualitas personil yang berbeda, serta goal dan apa yang ingin dicapai serta SWOT analisisnya,” tutur Mekeng.

Pada akhir November lalu, Erick Thohir sempat menyebut bahwa rencana pembentukan holding BUMN untuk UMi dan UMKM muncul untuk mengurangi besaran bunga pembiayaan terhadap pelaku usaha kecil. Pembentukan holding diharap bisa menekan biaya kredit pelaku usaha kecil, sehingga beban mereka berkurang.

“Sangat tidak fair kalau kita, misalnya membantu korporasi besar bunga 9 persen, tetapi PNM harus lebih mahal. Bukan salah PNM, tapi akses dananya mahal. Oleh karena itu kami mau sinergikan dengan platform yang ada di BRI,” kata Erick.*(Bisnis)

Artikel Terkait
Top! Pemerintah Pastikan Program KUR Semakin Inklusif, Jangkau Penyandang Disabilitas dan Pelaku UMKM Perempuan
Jadi Anggota Holding UMi, 1,2 Juta Nasabah PNM Naik Kelas
Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing
Artikel Terkini
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas