INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/01/2021 22:59 WIB
  • Aktifitas Gunung Merapi Meningkat, Ratusan Warga Kembali Mengungsi

  • Oleh :
    • Ronald
Aktifitas Gunung Merapi Meningkat, Ratusan Warga Kembali Mengungsi
Sebagai informasi, Gunung Merapi mengeluarkan guguran material vulkanik dengan jarak luncur 1,5 Kilometer pada Minggu (3/1/2021) pukul 00.00 WIB hingga 06.00. (Foto : ist)

Yogyakarta, INDONEWS.ID - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, terus meningkat, Minggu (3/1/2021).

Ratusan warga di Magelang, Jawa Tengah, yang sebelumnya pulang dari pengungsian, kini kembali lagi ke tempat pengungsian. Mereka mengaku khawatir jika sewaktu-waktu erupsi Gunung Merapi terjadi.

Baca juga : Pascagempa M6,9 Sejumlah Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai Masih Mengungsi

Para warga yang mengungsi ini berasal dari 3 dusun, yakni dusun Gemer, dusun Ngandong, dan dusun Karanganyar. Total ada 106 warga yang kembali megungsi. Mereka mengungsi atas inisiatif sendiri lantaran adanya peningkatakn aktivitas Merapi.

Sebagai informasi, Gunung Merapi mengeluarkan guguran material vulkanik dengan jarak luncur 1,5 Kilometer pada Minggu (3/1/2021) pukul 00.00 WIB hingga 06.00. Pantauan angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara, dengan suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 66-95 persen, dan tekanan udara 569-687 mmHg.

Baca juga : Gempabumi M 5.4 Kota Jayapura, Sebanyak 700 Orang Mengungsi

Secara visul gunung berkabut antara 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III sehingga asap kawah tidak teramati. Selama periode pengamatan ini terjadi satu kali guguran material dengan jarak luncur 1,5 kilometer mengarah ke Kali Lamat.

Teramati guguran satu kali arah ke Kali Lamat dengan jarak luncur 1.500 meter (1,5 kilometer) pukul 05.54 WIB. Kemudian terpantau juga suara guguran satu kali intensitas sedang dari Babadan.

Baca juga : Sebanyak 155 Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Longsor di Toraja Utara

"Aktivitas kegempaan hari ini terpantau guguran terjadi 18 kali dengan amplitudo 4-61 mm dan durasi antara 16 detik hingga 151 detik. Gempa embusan terjadi 21 kali dengan amplitudo antara 2-8 mm dan durasi 11 detik sampai 16 detik," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida melalui keterangan resmi laporan harian aktivitas Gunung Merapi.

Sementara untuk gempa fase banyak terjadi 94 kali dengan durasi antara 5 sampai 9 detik dan gempa vulkanik dangkal terjadi 19 kali dengan durasi antara 13 detik hingga 32 detik.

Untuk periode pengamatan antara Sabtu (2/1/2021) pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB, Cuaca Merapi cenderung berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 68-93 persen, dan tekanan udara 567-687 mmHg.

"Gunung terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Suara guguran empat kali intensitas lemah hingga sedang dari Babadan," imbuh Hanik.

BPPTKG Yogyakarta memastikan tidak ada muntahan lava yang terjadi di Merapi sejak statusnya dinaikkan menjadi Siaga pada 5 November 2020.

Adapun guguran yang terjadi beberapa kali, bukanlah guguran lava namun guguran tersebut merupakan material vulkanik sisa erupsi sebelumnya. (rnl)



Artikel Terkait
Pascagempa M6,9 Sejumlah Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai Masih Mengungsi
Gempabumi M 5.4 Kota Jayapura, Sebanyak 700 Orang Mengungsi
Sebanyak 155 Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Longsor di Toraja Utara
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas