INDONEWS.ID

  • Rabu, 03/02/2021 13:30 WIB
  • Mengenal Andrinof Chaniago, Alumnus FISIP UI Otak di Balik Ibu Kota Baru Indonesia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Mengenal Andrinof Chaniago, Alumnus FISIP UI Otak di Balik Ibu Kota Baru Indonesia
Wakil Komisaris/Independen PT Bank Mandiri Persero (Tbk) (2020-sekarang) Andrinof Achir Chaniago

Jakarta, INDONEWS.ID - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) harus diakui memang telah melahirkan banyak alumni hebat yang menjadi tokoh nasional karena telah berkontribusi bagi negara baik di kancah nasional maupun internasional.

Kali ini, INDONEWS.ID berkesempatan menurunkan profil salah satu alumni FISIP UI yaitu Andrinof Chaniago. Sepanjang karirnya, ia telah berkontribusi bagi pembangunan nasional baik sebagai akademisi, pengamat kebijakan publik, penulis serta ketika dirinya dipercayakan menduduki posisi strategis di lembaga negara.

Pria bernama lengkap Andrinof Achir Chaniago, Ph.D ini dikenal sebagai akademisi yang cukup produktif. Sehari-hari, ia menghabiskan waktunya sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI). Ia mengajar di tiga program sekaligus, mulai dari S1, S2 dan Sarjana Eksistensi.

Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 3 November 1962 ini memperoleh pendidikan sampai mendapat gelar doktor di UI, tempat di mana ia mengajar. Andrinof merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI atau yang santer dikenal FISIP UI.

Kemudian ia menyelesaikan gelar master di universitas yang sama dengan mengambil program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi.

Di sela-sela menyelesaikan pendidikan S2-nya di UI, Andrinof A. Chaniago juga sempat menyelesaikan kuliahnya di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan. Selanjutnya ia meraih gelar S3 dari Program Pasca Sarjana Ilmu Filsafat UI.

Dilirik Jokowi Jadi Menteri

Selain mengajar, Andrinof juga aktif menulis dan mengurus jurnal. Tidak heran jika karya-karyanya banyak menghiasi dinamika ilmu pengetahuan, terutama bidang kebijakan publik di Indonesia.

Ia adalah penulis produktif. Banyak buku tentang kebijakan publik yang telah ditulisnya antara lain seperti Dampak Kenaikan Harga BBM pada Kelompok Masyarakat Near Poor Komuter di Bodetabek tahun 2006, Upaya Inovasi Sistem Rekrutmen CPNS Pasca-Orde Baru tahun 2006, Profesionalitas dan Netralitas Birokrasi: Menuju Daya Saing Ekonomi Daerah tahun 2007, dan Gagalnya Pembangunan: Membaca Ulang Keruntuhan Orde Baru, 2012.

Berkat dedikasi, karya dan keahliannya tersebut, Presiden Joko Widodo mengangkat Andrinof sebagai pembantunya di Kabinet Kerja sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapennas periode 2014-2019.

Namun sayangnya, ia menduduki jabatan prestisius tersebut tidak berlangsung lama. Karena pada perombakan kabinet jilid pertama Presiden Jokowi-JK, Andrinof diganti Sofyan Djalil. Sehingga, Andrinof persis menjabat selama setahun yakni 2014-2015.

Saat namanya benar-benar dicopot dari jabatan tersebut, ia menanggapinya dengan santai karena bagi Andrinof, hal tersebut bukanlah sebuah bencana atau sesuatu yang memalukan.

Pasalnya, pria asal Sumatera Barat ini menyadari betul mengurus urusan publik pasti berhadapan dengan pilihan politik pemegang kekuasaan. Dan ketika pilihan tidak enak menimpa dirinya, ia berusaha menerima dengan lapang dada.

Membangun Kawasan Indonesia Timur

Setelah lengser dari jabatannya sebagai menteri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Andrinof sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura I. Adrinof menggantikan Suratto Siswodihardjo yang telah habis masa jabatannya.

Bagi Andrinof, penempatan dirinya sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura I karena Presiden Joko Widodo menginginkan dirinya untuk memperkuat perusahaan plat merah tersebut. Apalagi banyak pihak yang menganggap Andrinof memiliki kapasitas di bidang pelayanan publik.

Di tempat barunya itu, Andrinof mengaku justru merasa tertantang. Pasalnya, ia tertarik dengan proyek pembangunan bandara di kawasan Indonesia Timur.

Proyek ini menjadi salah satu bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Presiden Jokowi. Ketertarikannya dengan proses pembangunan bandara ini membuat Adrinof A. Chaniago tidak sabar mempelajari segala hal mengenai Angkasa Pura ini.

“Saya merasa cocok dan tertantang di situ. Kalau dipaksakan jangan, tapi harus sejalan misi yang sedang dikerjakan,” ujarnya.

Andrinof mengakhiri jabatan Komisaris Utama Angkasa Pura I karena sejak 15 Maret 2017 dirinya ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Pada 18 February 2020, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perubahan susunan pengurus perusahaan, baik untuk jajaran komisaris maupun direksi.

RUPST tersebut menyetujui pemberhentian Andrinof Chaniago sebagai Komisaris Utama, dan mengangkat Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama. Kartika sendiri merupakan salah satu alumnus FISIP UI.

Selanjutnya, setelah Andrinof berhenti menjabat Komut BRI, PT Bank Mandiri Persero (Tbk) menyelanggarakn RUPSLB tahun 2020 dengan agenda tunggal perubahan pengurus dan susunan komisaris. Hasilnya, Andrinof A Chaniago ditunjuk menjadi Wakil Komisaris/Independen.

Mantan menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago ikut menemani Presiden Joko Widodo saat akan meresmikan Percepatan Pembangunan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (10/10). Andrinof diberhentikan Presiden Jokowi dari kabinet kerja atau jabatannya sebagai menteri pada pekan kedua Agustus 2015.

Otak di Balik Ibu Kota Baru Indonesia

Rencana besar dan ambisius periode kedua pemerintahan Jokowi memindahkan ibu kota baru Indonesia tidak bisa terlepas dari pengaruh seorang Andrinof. Ia diketahui merupakan salah seorang yang berinisiatif melakukan kajian awal pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis KompasTV, Andrinof bercerita bahwa perpindahan ibu kota tersebut sebelumnya tidak ada perintah dari Presiden Jokowi. Ia mengakui ide perpindahan tersebut merupakan inisiatifnya dan juga rekan-rekannya di Bappenas. 

Kepada Jokowi, Andrinof dan Bappenas menjelaskan alasan-alasan perlunya ibu kota pindah dari Jakarta, seperti masalah ketimpangan antar wilayah, masalah Jakarta, dan masalah Jawa-luar Jawa.

Lebih lanjut, Andrinof bercerita bahwa ide ini juga sebenarnya sudah jadi buah pikiran Jokowi sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi belum ada perintah khusus mengenai perpindahan ibu kota.

Sebagaiman diketahui, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terpilih menjadi lokasi Ibu Kota baru Republik Indonesia. 
Dengan luas 3.333 kilometer persegi atau sekitar lima kali luas Jakarta, PPU masih memiliki banyak lahan kosong. 

Kontur tanah PPU yang datar, juga akan memudahkan pembangunan Ibu Kota baru. Ditambah kondisi PPU yang masih dikelilingi hutan sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun ibu kota yang pintar, hijau, dan cantik. 

Presiden Joko Widodo berbincang serius dengan Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago di kereta Minangkabau Ekspres, Senin (21/5).(foto: dok)

Aktif dan Mendirikan Beberapa Organisasi

Saat ini, selain sibuk menjadi Wakil Komisaris/Independen PT Bank Mandiri Persero (Tbk), Andrinof A. Chaniago juga masih bekerja sabagai dosen di UI. Tak hanya sebagai dosen saja, kesibukan tambahan komisaris ini, juga merupakan Senior Fellow di The Habibie Center.

Keterlibatannya di lembaga tersebut dimulai tahun 1999. Waktu itu, Andrinof A. Chaniago bersama teman-temannya berinisiatif mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS.

Pada tahun 2008 ia menjabat sabagai direktur di lembaga yang didirikannya, yakni CIRUS Surveyors Group (CSG). Lembaga tersebut merupakan lembaga profit berupa perhimpunan opini publik Indonesia.

Selain lembaga profit tersebut, Andrinof A. Chaniago juga melibatkan diri di dalam organisasi sosial non profit. Organisasi sosial yang dimaksud ialah Dewan Redaksi Jurnal Galang.

Di organisasi ini, Andrinof adalah anggota aktif. Jurnal Galang merupakan sebuah jurnal yang menerbitkan hasil kajian tentang penggalangan dana sosial.

Keaktifannya di bidang sosial juga membuatnya tertarik untuk menyimak peristiwa politik. Dengan modal ilmu pengetahuan dan wawasan luas, ia pernah dipercaya menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Ia menikah dengan Ir. Yultifani dan memiliki seorang anak yang bernama Auzi Amazia Domasti.

Saat ini, ia menjabat sebagai anggota tim Visi Indonesia 2033. Tujuan sederhana dari tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat.

Tim ini beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof A Chaniago, Ahmad erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya.

Profil Singkat

Nama Lengkap : Andrinof Achir Chaniago
Alias : Andrianof
Profesi : Peneliti
Agama : Islam
Tempat Lahir : Padang, Sumatera Barat
Tanggal Lahir : Sabtu, 3 November 1962
Zodiac : Scorpion
Istri : Ir. Yultifani
Anak : Auzi Amazia Domasti

Karier

Wakil Wakil Komisaris/Independen PT Bank Mandiri Persero (Tbk) (2020-sekarang)
Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2017-2020)
Komisaris Utama Angkasa Pura I (2015-2017)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kabinet Kerja (2014-2015)
Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group (-)
Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia (-)

Pendidikan

S-1 Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (-)
S-2 Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (-)
S-3 Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (-)
Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan (-)

*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas