Jakarta, INDONEWS.ID - Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia menyelenggarakan
acara "Jejak, Langkah, Pemikiran dan Karya: Prof. Mustopadijaja AR”, Hari Minggu, 7 Februari 2021 pukul 19.00 - 22.30 WIB, secara online via aplikasi Zoom.
Acara ini merupakan acara khusus yang dibuat untuk mengenang Almarhum Prof. Mustopadidjaja.
Peserta yang mengikuti zoom pada acara ini mencapai 250 orang.
Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA menjadi salah satu pemberi testimoni dalam acara ini, bersama dengan para guru besar lainnya seperti Prof. Laode M. Kamaluddin, Prof. Fasli Jalal, Prof. Muchlis R. Luddin, Prof. Dr. Didik Junaidi Rachbini, Prof. Nuryati Jamas, dan pemberi testimoni lainnya. Almarhum Prof. Mustopadidjaja merupakan Guru Besar di Politeknik STIA LAN Jakarta. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Administrasi Negara LAN RI periode 1998-2003.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Suharso Monoarfa selaku Kepala Bappenas RI. Dalam sambutannya, Dr. Suharso Monoarfa mengatakan Prof. Mustopadidjaja adalah sosok yang bersahaja, kaya ilmu, dan pengalaman. Beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam perencanaan pembangunan.
Dalam testimoninya, Prof. Nurliah Nurdin menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Prof. Mustopadidjaja. Beliau adalah seorang guru besar yang sangat menginspirasi dan tidak pernah lelah memikirkan bangsa. Semangat dan dedikasinya untuk membangun negeri bahkan tidak mengenal hari libur. Di usianya yang telah memasuki usia senja, beliau seringkali mengadakan rapat di akhir pekan untuk membahas persoalan-persoalan aktual di Republik Indonesia. Prof. Mustopadidjaja menanamkan dasar-dasar ilmu administrasi negara yang profesional di era tahun 1990-an sebagai cikal bakal reformasi birokrasi yang dampaknya dapat kita rasakan sekarang ini.
Bahkan beberapa hari sebelum beliau wafat, beliau masih memikirkan terkait rencana diskusi GBHN yang tertunda dikarenakan beliau sakit. Hal ini sungguh menginspirasi dan menjadi semangat melanjutkan visi beliau untuk membangun bangsa.
Berdasarkan testimoni yang disampaikan dari berbagai tokoh yang mengenal sosok Almarhum Prof. Mustopadidjaja, tergambar bahwa beliau merupakan sosok yang low profile sekaligus role model. Beliau sangat sederhana, seorang birokrat dan administrator yang baik, bekerja tidak kenal lelah, disiplin, seorang guru dan mentor yang baik bagi bawahannya, selalu membuka peluang untuk orang lain maju, amanah, tawadhu, serta selalu berpegang teguh pada prinsip habluminallah dan habluminannas. Bahkan Prof. Fasli Jalil menyampaikan dalam testimoninya bahwa Indonesia beruntung mempunyai Prof. Mustopadidjaja. Jasa beliau dalam pendidikan, administrasi, dan pengkaderan tidak akan terlupakan. Bachtiar Muin Ph.D menambahkan Indonesia membutukan figure seperti Prof.
Mustopadidjaja agar Indonesia maju dan berjaya.
Semoga karya-karya Almarhum Prof.Mustopadidjaja selalu tak lekang oleh waktu dan kita semua mampu meneruskan perjuangan beliau dalam mengawal pelaksanaan administrasi negara yang bersih dan profesional di negeri kita tercinta ini. (Lka)