INDONEWS.ID

  • Selasa, 09/02/2021 11:01 WIB
  • Arief Mulyadi: PNM Belum Berani Janji Bunga Turun di Bawah 10 Persen

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Arief Mulyadi: PNM Belum Berani Janji Bunga Turun di Bawah 10 Persen
Direktur Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM PNM, Arief Mulyadi

Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) belum berani menjanjikan bunga pinjaman akan turun di bawah 10 persen saat ikut dalam holding dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pegadaian (Persero).

Kendati demikian, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya akan bersama-sama menurunkan suku bunga kredit dengan adanya pembentukan holding ini.

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

"Setelah bersama dalam ekosistem ultra mikro ini harus ada penurunan yang signifikan. Saya belum berani menjanjikan di bawah 10 persen tiba-tiba, tapi arah ke sana kami akan capai terkait mungkin efektivitas proses yang kami lakukan bersama-sama," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (8/1/2021).

Berdasarkan pemaparan Arief, bunga kredit PNM saat ini berkisar 25 persen. Namun besaran bunga akan tergantung pada jenis kredit yang disalurkan kepada debitur.

Baca juga : PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

Arief berkelakar, tingginya suku bunga tersebut disebabkan oleh biaya servis yang tinggi. Pasalnya selama ini, pembayaran angsuran nasabah difasilitasi dengan kedatangan para account officer PNM ke rumah-rumah debitur.

Adapun saat ini, terdapat sekitar 42.000 karyawan PNM yang masih berhadapan dengan nasabah setiap minggu untuk memberikan pendampingan.

Baca juga : PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang

Hal tersebut tentu membuat biaya servis jauh lebih tinggi meski nasabah tidak perlu datang ke outlet untuk membayar angsuran. Bahkan dia mengaku, pihaknya tidak mengambil margin tinggi dari biaya bunga tersebut.

"Sebetulnya bukan biaya bunga yang tinggi di kami, tapi biaya layanan cost of service. Nasabah dimanjakan oleh kami dan tidak perlu ke outlet, tidak perlu kena biaya transaksi, selama ini begitu. jadi bunga kami munculah angka 25 persen," ungkap Arief.

Namun untuk pinjaman di atas Rp 5 juta, PNM sudah mampu menurunkan suku bunga 6 persen menjadi sebesar 19 persen.

Sebab nasabah-nasabah itu sudah naik kelas, mampu membayar angsuran melalui transfer bank, bukan lagi secara tunai dan dibayarkan langsung setiap minggu.

"Ini adalah bagian dari kenaikan kelas yang kami lakukan. Pinjaman Rp 5 juta itu baru sekitar 400.000 nasabah, dan di atas Rp 10 juta baru 28.000. Ini cerita panjang dan perjuangan yang harus terus kami lakukan agar nasabah terus naik kelas," pungkasnya.*(Kompas)

Artikel Terkait
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
PNM Sosialisasikan Program Mekaar Pada Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama Serang
Artikel Terkini
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas