INDONEWS.ID

  • Senin, 08/03/2021 18:04 WIB
  • Rakyat Swiss Dukung Sawit Berkelanjutan Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Rakyat Swiss Dukung Sawit Berkelanjutan Indonesia

Swiss, INDONEWS.ID - Perseteruan antara pendukung dan penentang perjanjian dagang IE-CEPA ( Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreements) untuk memenangkan referendum akhirnya berujung pada kemenangan pihak pendukung dalam referendum nasional Swiss yang diadakan tanggal 7 Maret 2021.

Kemenangan tipis yaitu 51,7% : 48,3% ini disambut gembira dunia usaha dan Pemerintah Swiss. Selisih yang tipis ini menunjukkan betapa sukarnya merubah opini publik yang sudah terlanjur negatif terhadap minyak kelapa sawit (palm oil) di Swiss dan Eropa umumnya. Namun demikian pihak dunia usaha, Pemerintah Swiss dan pendukung lainnya 
memetik hasilnya setelah perjuangan berat selama berbulan-bulan berkampanye.

Baca juga : Ini Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia

Wilayah atau kanton yang paling banyak memiliki pendukung IE CEPA adalah wilayah yang berbahasa Jerman dan Italia. Hal ini karena sebagian besar sentra industri Swiss berada di wilayah ini. Seperti diketahui dunia usaha dan sektor industri adalah pendukung IE CEPA. 

Sedangkan wilayah penentang adalah yang berbahasa Perancis dimana sebagian besar 
penduduk bergantung pada hasil pertanian. Dalam konperensi pers pengumuman hasil referendum, Presiden Swiss Guy Parmelin menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya bagi Swiss untuk memiliki kerjasama ekonomi terpadu yang memiliki komitment terhadap aspek sustainability.

Baca juga : Penas Petani Sawit, Airlangga Komitmen PSR Dilanjutkan

Swiss menganggap telah mencapai kemajuan besar telah memasukan isu lingkungan dalam perjanjian bilateral. Duta Besar RI Muliaman Hadad menyatakan bahwa ini adalah awal dari sebuah perjalanan untuk memanfaatkan kesempatan besar dalam IE CEPA.

“Kita harus dapat memanfaatkan perjanjian semaksimal mungkin untuk kepentingan nasional” ujar Muliaman.

Baca juga : Wapres Minta Percepat Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Manokwari

Masuknya isu sustainability dalam IE CEPA akan mendorong kemajuan penerapan aspek berkelanjutan di Indonesia khususnya untuk minyak sawit. “Aspek sustainability harus menjadi perhatian dalam mengembangkan industri pertanian dan sektor lainnya guna menjaga kepercayaan publik 
internasional akan komitmen Indonesia di sektor ini” tambah Muliaman.

Swiss mengimpor hanya 19 ribu ton minyak sawit tahun 2020, sebagian besar berasal dari Pantai Gading, Malaysia dan kepulauan Solomon.

Indonesia hanya mengekspor 124 ton minyak sawit ke Swiss pada tahun 2020. Dalam IE CEPA, Indonesia mendapat kuota untuk mengekspor 
10 ribu ton minyak sawit ke Swiss dan quota tsb akan meningkat setiap tahunnya. Swiss menyatakan akan membantu penguatan standar minyak sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) karena setelah IE CEPA berlaku maka minyak sawit yang bersertifikasi sustainability yang bisa masuk pasar Swiss. 

Kemenangan IE CEPA ini akan membawa dampak positif pada perjuangan minyak sawit Indonesia di wilayah lain terutama Uni Eropa. Hasil referendum di Swiss ini akan mempengaruhi opini publik Eropa mengenai minyak sawit Indonesia. “Image baru untuk minyak sawit Indonesia yang sustainable harus dapat kita manfaatkan untuk menunjukkan berbagai perbaikan yang dilakukan dalam standar minyak sawit berkelanjutan di Indonesia,” papar Muliaman.

Apa yang terjadi di Swiss hari ini dapat memberikan dampak positif dalam proses perundingan CEPA Indonesia dengan pihak lain. (Lka)

Artikel Terkait
Ini Strategi Awal PalmCo Pasca Efektif KSO dan Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
Penas Petani Sawit, Airlangga Komitmen PSR Dilanjutkan
Wapres Minta Percepat Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Manokwari
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas