INDONEWS.ID

  • Rabu, 24/03/2021 21:30 WIB
  • Dituduh Pakai Data Usang, Pihak AstraZeneca Buka Suara

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Dituduh Pakai Data Usang, Pihak AstraZeneca Buka Suara
Vaksin AstraZeneca (CNN.COM)

Jakarta, INDONEWS.ID - AstraZeneca akan merilis data lebih lanjut dari uji coba vaksin corona dalam waktu 48 jam. Langkah itu diambil menyusul tuduhan Amerika Serikat yang menyebut mereka menggunakan informasi usang.

AstraZeneca mengatakan tingkat efikasi 79 persen didasarkan pada hasil sementara pada 17 Februari. Saat ini mereka akan melibatkan panel independen yang memantau uji coba untuk membagikan analisis lengkapnya.

Baca juga : Waduh! Luhut Izinkan Mobilitas bagi yang Sudah Divaksin dan Tak Ada Komorbid

Dikutip dari Reuters, pada Selasa (23/3) vaksin asal Inggris itu menyampaikan telah meninjau penilaian awal dari analisis utama, dan menemukan konsistensi dengan laporan sementara.

"Kami telah meninjau penilaian awal dari analisis utama dan hasilnya konsisten dengan analisis sementara," kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.

Baca juga : Seminggu Keliling di Sumedang Nakes Marinir Vaksin Lebih 12.000 Warga

Sebelumnya lembaga kesehatan Amerika Serikat, Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Infeksi (NIAID) khawatir AstraZeneca menggunakan informasi usang terkait uji coba vaksin corona, sehari setelah perusahaan farmasi itu mengklaim vaksinnya efektif untuk segala usia.

"Menyatakan keprihatinan bahwa AstraZeneca mungkin telah memasukkan informasi yang sudah usang dari uji coba itu, yang mungkin mem

Baca juga : Gelar Webinar! Indonesia Pasti Bisa Edukasi Masyarakat tentang Vaksin Covid-19

"Menyatakan keprihatinan bahwa AstraZeneca mungkin telah memasukkan informasi yang sudah usang dari uji coba itu, yang mungkin memberikan penilaian tak lengkap mengenai data efikasi," kata lembaga tersebut.

NIAD mendesak AstraZeneca bekerja sama dengan DSMB (Dewan Pemantau Keamanan dan Data) untuk meninjau dan memastikan data efektivitas yang paling akurat dan terbaru, serta dapat dipublikasikan secepat mungkin.

Direktur NIAID Dr Anthony Fauci menyebut masalah ini sebagai kesalahan sendiri yang sangat disayangkan.

"Hal semacam ini tidak berarti apapun kecuali benar-benar menimbulkan keraguan mengenai vaksin dan dapat menyebabkan keragu-raguan," kata Anthony kepada ABC`s Good Morning America.

"Datanya memang cukup bagus tapi ketika dimasukkan ke dalam siaran pers, itu tidak sepenuhnya akurat," ujarnya.

Sebagai informasi AstraZeneca mengklaim vaksin buatannya 79 persen efektif mencegah Covid-19 pada lansia dan tidak meningkatkan risiko pembekuan darah. Hasil itu diketahui setelah uji coba fase III di Amerika Serikat.

"Uji coba fase III menghasilkan 79 persen efektif mencegah gejala Covid-19 dan 100 persen efektif mencegah penyakit yang parah," kata pihak perusahaan.

Uji coba itu melibatkan 32.449 peserta, dengan dua pertiganya menerima suntikan vaksin AstraZeneca.

Para peserta, sekitar 20 persen berusia 65 tahun atau lebih. Sekitar 60 persen peserta uji coba memiliki kondisi kesehatan yang terkait dengan risiko Covid-19 seperti diabetes, obesitas parah, atau penyakit jantung.*

 

Artikel Terkait
Waduh! Luhut Izinkan Mobilitas bagi yang Sudah Divaksin dan Tak Ada Komorbid
Seminggu Keliling di Sumedang Nakes Marinir Vaksin Lebih 12.000 Warga
Gelar Webinar! Indonesia Pasti Bisa Edukasi Masyarakat tentang Vaksin Covid-19
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas