Jakarta, INDONEWS.ID - Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, meminta pemerintah meningkat tes Covid-19 setelah lebaran. Permintaan tersebut karena telah bermunculan klaster baru setelah lebaran.
Salah satu contoh kasus yang ada yakni di kawasan RT 03 RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Karena adanya klaster baru tersebut, pemerintah telah melakukan mini lock down.
"Pemotongan rantai sebaran Covid-19 harus dimulai dari tingkatan keluarga. Jadi selain keaktifan pemerintahan dilingkungan RT/RW perlu pula didukung oleh partisipasi publik itu sendiri. Jika ada pihak masyarakat yang merasakan gejala atau melakukan kontak dengan pasien positif maka harus melaporkan diri kepada pihak kesehatan setempat," kata Najamudin melalui keterangan resmi kepada media di Jakarta, Rabu,(26/05/2021)
Beberapa hal saat ini yang mesti ditingkatkan, kata Sultan, yaitu mengejar tingkat vaksinasi kepada umur lansia. Mekakukan tes-lacak-isolasi didaerah-daerah rawan atau yang memiliki pasien terinfeksi yang tinggi.
Menurut data satgas penanganan Covid-19 saat ini (data terakhir 24/5) telah ditemukan kasus baru sebanyak 5,907 kasus dengan total secara keseluruhan telah menembus angka 1,78 juta kasus dengan 1,64 juta yang sembuh dan 49,455 ribu meninggal dunia.
"Dari data tersebut angka rata-rata penambahan perminggunya masih tinggi yaitu 5,297 kasus. Dan saya yakin belum semua orang yang terinfeksi telah terinput secara data. Maka pemerintah harus segera melakukan tracing kepada klaster-klaster baru yang berpotensi menambah penyebaran dimasyarakat", tegas Sultan.
Sultan menyarankan, posko Covid-19 sebaiknya mulai melakukan skenario pengendalian sesuai status zonasi tingkat RT masing-masing. Jika RT berstatus zona merah atau memiliki kasus lebih dari lima rumah, maka mikro lockdown harus diterapkan.
Upaya yang dilakukan selama mikro lockdown adalah mengawasi ketat warga yang melakukan isolasi mandiri, menemukan suspek. Selain itu, melacak kontak erat serta menutup tempat umum yang mengundang keramaian kecuali yang termasuk sektor esensial.
Melarang perkumpulan lebih dari tiga orang dan meniadakan kegiatan sosial serta menetapkan peraturan keluar masuk wilayah dengan penetapan jam malam.
"Jadi seluruh masyarakat saat ini tidak boleh lengah. Yang kita takutkan setelah lebaran adalah kasus yang timbul akibat importasi dari luar wilayah. Maka apapun kegiatan yang dilaksanakan mesti tetap mematuhi protokol kesehatan", tutup Sultan.
Sebagai informasi, saat ini telah ditemukan munculnya klaster Covid-19 di sejumlah daerah. Di antaranya klaster baru Covid-19 di Klaten, Cianjur, Pati, Bogor dan Cilacap.
Selain itu, muncul klaster baru Covid-19 halal bihalal di Jakarta, klaster tarawih di Banyumas, Pati, Malang dan Banyuwangi.*