Penulis : Syafri Adnan
ULASAN EURO 2021
BABAK 16 BESAR
Sejak menit pertama telah terjadi jual beli serangan. Ceko mengambil inisiatif menyerang dan hal tersebut cukup menaikkan moral mereka dan membuat Belanda tidak terlalu berani menyerang, karena mewaspadai counter- attack Ceko.
Dari statistik Babak pertama, Belanda lebih banyak menguasai bola, namun belum ada satupun tendangan mengarah sasaran. Sebaliknya gerakan eksploisif Soucek hampir saja menghasilkan gol melalui upaya sundulan bola.
Babak kedua berubah segalanya. Belanda tidak segera merevisi pola serangannya sehingga mudah dibaca lini belakang Ceko. Hal ini kemudian menjadi titik awal counter-attack Ceko dan pada gilirannya sering membuat back Belanda keteteran, utamanya Danny Blind.
Malapetaka yang menimpa Belanda di awali dengan kartu merah buat de Ligt pada menit ke 55, saat dianggap menghalangi dan menyentuh bola dengan tangan saat duel dengan Schick pada saat genting memasuki daerah penalti.
Setelah kejadian itu, konsentrasi Belanda mulai terganggu. Dari suatu set-piece corner kick, Holes menyundul bola dari scrimmage depan gawang Belanda. Gol kedua lebih indah lagi, top skorer Schick menerima umpan hasil solo-run Holes, dari suatu counter-attack, langsung memberi tembakan ke sudut sempit gawang Belanda.
Setelah gol kedua tersebut, Ceko dengan segera mengganti empat pemainnya agar tetap 'fresh' dalam menangkal upaya serangan Belanda yang ternyata sia-sia. Sampai dengan peluit panjang berbunyi, Belanda tidak pernah menembak tepat ke sasaran.
Ceko yang bermain efisien dan efektif layak menang dan bertemu tim yang satu tipe-Denmark di quarter final. Keduanya adalah kuda hitam turnamen ini. Belanda terlalu percaya diri setelah menjadi juara Grup C dan mencetak gol terbanyak (8). Kemenangan Ceko menunjukkan betapa kohesitas tim menjadi penentu suatu kemenangan.