INDONEWS.ID

  • Kamis, 08/07/2021 15:30 WIB
  • Ketum MIPI Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Meninggalnya Ajudan Wawali Pontianak

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ketum MIPI Sampaikan Ucapan Duka Cita Atas Meninggalnya Ajudan Wawali Pontianak
Ketua Umum Masyarakat Ilmu Prmerintahan Indonesia (MIPI), Dr. Bachtiar, M.Si

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Umum Masyarakat Ilmu Prmerintahan Indonesia (MIPI), Dr. Bachtiar, M.Si menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya ajudan Wakil Wali Kota Pontianak, Reza Muhandra beberapa hari lalu.

Dari informasi yang diterima media ini, Reza dikabarkan meninggal akibat terpapar covid-19.

Baca juga : MIPI Luncurkan "Buku Putih Pemerintahan Indonesia"

"Selaku ketua umum Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Saya menyampaikam turut berduka cita bela sungkawa atas kepergian beliau," kata Dr. Bachtiar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/7/21).

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri itu mengatakan bahwa jiwa menolong, iklas dan berkorban adalah ciri khas seorang pamong praja sejati. Perilaku baik yang mengutamakan orang lain daripada keselamatan diri menjadi teladan bagi ditinggalkan.

Baca juga : Selamat! Dr. Bachtiar Terpilih Jadi Ketum MIPI Pusat Periode 2021-2026

"Jiwa menolong, ikhlas, dan jiwa berkorban adalah jiwa pamong praja sejati. Jiwa Pancasilais. Engkaulah Alumni IPDN terbaik tanpa lencana kehormatan. Perilakumu dik adalah teladan bagi kami. Selamat jalan saudaraku, pintu surga menantimu," tambah Dr. Bachtiar.

Sebagaimana diketahui, kabar duka tentang meninggalnya Reza Muhandra, salah satu alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri itu pertama kali dibagikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Kepada wartawan, Sutarmidji membagikan kisah Reza sebelum meninggal.

Sutarmidji menuturkan, sebelum meninggal, Reza mengalami sesak nafas. Ia kemudian mendapatkan pertolongan medis dengan pemberian oksigen. Namun pada saat yang hampir bersamaan, seorang pasien lain di kamar itu juga mengalami sesak nafas. Reza kemudian merelakan oksigen yang ia gunakan untuk membantu pasien lain tersebut.

"Kalau diceritakan sedih juga. Dan sebelum meninggal, dia sempat berbagi oksigen dengan pasien lain yang sebangsal sama dia. Bapak itu selamat, dia yang tidak selamat," kata Sutarmidji.

Dalam kondisi seperti itu, kata Sutarmidji, Reza masih sempat untuk berempati dan memberikan oksigennya kepada pasien di sebelahnya.

"Karena itu, saya minta kepada para distributor oksigen di Kalbar untuk berempati, utamakan dulu keselamatan manusia. Reza yang sudah dalam keadaan seperti itu saja melakukannya," ujarnya.

Menurut Sutarmidji, di Kalbar terdapat lima distributor oksigen. "Saya minta kepada mereka untuk mengutamakan distribusi ke rumah sakit. Karena selain untuk rumah sakit, mereka ini juga menyuplai perusahan perkapalan. Jadi tolong, para distributor oksigen ini untuk mengutamakan kebutuhan rumah sakit. Saya akan lihat data distribusinya. Memang kalau kita lihat selisihnya itu sekitar Rp40 ribu, antara rumah sakit dan perusahaan. Lebih mahal yang perusahaan. Tapi ini mendesak, nyawa orang harus kita utamakan," paparnya.

Ia pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolda Kalbar, dan meminta polisi untuk mengawal terus distribusi oksigen dari para distributor. "Harus mengutamakan kebutuhan di rumah sakit," katanya.*

 

Artikel Terkait
MIPI Luncurkan "Buku Putih Pemerintahan Indonesia"
Selamat! Dr. Bachtiar Terpilih Jadi Ketum MIPI Pusat Periode 2021-2026
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas