INDONEWS.ID

  • Minggu, 22/08/2021 08:54 WIB
  • Pakar: Sudahi Perdebatan Publik Terkait Taliban Sudah Berubah atau Belum

  • Oleh :
    • very
Pakar: Sudahi Perdebatan Publik Terkait Taliban Sudah Berubah atau Belum
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Seiring dengan situasi politik di Afghanistan  yang masih belum menentu, di Indonesia terjadi diskursus terkait Taliban memegang tampuk kepemimpinan di Afghanistan.

Diskursus berpusar sekitar apakah Taliban telah berubah atau belum sejak 2001 sejak terakhir memegang kekuasaan di Afghanistan.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta

Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, diskurus di Indonesia tersebut tidak berdampak apapun terhadap situasi di Afghanistan. Setidaknya, katanya, ada tiga alasan untuk hal tersebut.

"Pertama hingga saat ini politik di Afghanistan masih belum menentu dan sangat cair tentang siapa yang memegang kendali pemerintahan,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (22/8).

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

Rektor Universitas Jenderal A Yani mengatakan bahwa Taliban memang sudah menguasai berbagai wilayah bahkan Ibu Kota, namun hal tersebut tidak berarti tampuk pemerintahan serta merta memegang pemerintahan di Afghanitan.

Hal ini karena dalam tubuh Taliban terdapat sejumlah faksi, disamping pada saat ini ada kelompok-kelompok yang hendak melakukan perlawanan terhadap Taliban dengan kekerasan.

Baca juga : Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru

Kedua, diskurus harus dihentikan karena publik seharusnya menghormati kedaulatan Afghanistan.

Publik, kata Hikmahanto, tidak dapat memaksa pemerintah untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah di Afghanistan bila di dalam negeri Afghanistan sendiri masih berlangsung perebutan kekuasaan, baik secara damai ataupun melalui kekerasan.

Bila pemerintah melakukan pengakuan terhadap satu kelompok maka pemerintah akan dianggap turut campur dalam urusan dalam negeri negara lain.

Alasan terakhir, katanya, yaitu yang menentukan dan merasakan langsung apakah Taliban telah berubah atau belum adalah rakyat di Afghanistan, bukan rakyat di Indonesia.

“Bila rakyat di Afghanistan masih diselumuti rasa takut, panik dan kekhawatiran yang luar biasa yang diwujudkan dengan keinginan keluar dari Afghanistan maka dalam persepsi masyarakat Afghanistan Taliban masih belum berubah,” katanya.

Karena itu, merupakan tugas Taliban untuk meyakinkan masyarakat di Afghanistan untuk meyakinkan bahwa mereka telah berubah.

Diskursus telah berubah atau belumnya Taliban selain kurang tepat justru berpotensi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan. “Kecuali memang digunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai komoditas politik untuk menyerang pemerintah,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas