INDONEWS.ID

  • Kamis, 02/09/2021 12:59 WIB
  • Hadapi Transformasi Digital, Dirjen IKP Usman Kansong Minta Pekerja Media Jaga Kualitas Jurnalistik

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Hadapi Transformasi Digital, Dirjen IKP Usman Kansong Minta Pekerja Media Jaga Kualitas Jurnalistik
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama Astra Indonesia kembali menggelar Safari jurnalistik (Safjur) Bacth Kedua bertema “Masa Depan Media Pasca digitalisasi Televisi di era 5G” dengan sub topik "Kiat Membesarkan Portal Berkelas Juara" Kamis (2/9/21).

Acara yang digelar melalui aplikasi metting zoom itu menghadirkan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong sebagai keynote speaker.

Baca juga : Miliki 65% BTS, UMKM Papua Memasuki era Teknologi Digital

Sementara hadir sebagai narasumber antara lain Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari; Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat dan Pemred Sariagri.id, Nurjaman Mochtar; Pemred Kumparan.com, Arifinn Asydhad dan perwakilan PT Astra serta Direktur Jurnalisme Indonesia PWI Pusat, Bapak Ahmed Kurnia selaku moderator acara.

Dalam pemaprannya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong menyampaikan bahwa Indonesia sudah dan sedang mempersiapkan diri dalam melakukan transformasi digital. Antara lain memindahkan TV analog ke TV digital, juga jaringan internet yakni dari 4G ke 5G.

Baca juga : Kominfo Luncurkan Buku Elektronik "Mudik Aman dan Sehat"

Ia menjelaskan, langkah ini diambil pemerintah karena sudah menjadi perkembangan zaman bahwa teknologi digital sudah menjadi satu keniscayaan.

"Kita sedang mempersiapkan diri untuk migrasi dari televisi analog ke tv digital atau yang sering disebut Analog Switch Off (ASO). Mengapa kita harus beralih ke TV digital karena memang sudah menjadi perkembangan zaman bahwa teknologi digital menjadi satu keniscayaan," kata Usman di awal-awal pemaparannya seperti dikutip media ini, Kamis (2/9/21).

Baca juga : Professor Anne Gregory Diangkat Sebagai Adjunct Professor di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Usman mengungkapkan Indonesia sedikit terlambat dalam memindahkan TV analog ke Tv Digital sebab banyak negara lain di dunia sudah dilakukan.

"Sesungguhnya kita sudah merencanakan bahwa migrasi itu sudah berlangsung paling lambat 2018. Tetapi karena berbagai persoalan dan kendala, maka berdasarkan undang-undang cipta kerja, kita diharuskan bermigrasi paling lambat 2 November 2022," terang Usman.

Usman menyampaikan bahwa kebutuhan untuk melakukan migrasi ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah melalui arahan Presdien Joko Widodo yang menginginkan kita mempercepat transformasi digital.

"Kementerian komunikasi dan informatika mendapat mandat untuk melakukan percepatan transformasi digital yang antara lain kita lakukan dengan memindahkan tv analog ke tv digital. Begitu juga terkait jaringan internet. Kita mulai beralih dari 4G ke 5G," tutur Usman.

Lebih lanjut, Usman menambahkan, alasan di balik melakukan tranformasi digital tersebut adalah karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Boston Consulting Group disebutkan bahwa penggunaan tekonologi digital akan berkorelasi positif dengan peningkatan berbagai komponen di bidang ekonomi.

"Akan ada 232 ribu penambahan lapangan kerja baru. Kemudian ada 118 ribu penambahan peluang usaha baru dan kurang lebih Rp77 triliun penerimaan kas negara," tutur Usman mengutip hasil penelitian yang dilakukan BCG pada November 2017 itu.

Selain itu, lanjut Usman, kehadiran jaringan internet 5G juga akan mempercepat layanan internet. Hal ini akan membuat orang dengan mudahnya membangun website dan portal berita sehingga kompetisi akan semakin sengit.

"Nah, tentu saja menjadi tantangan bagi kawan-kawan di dunia jurnalistik adalah membangun sebuah jurnalisme yang baik, sebuah jurnalisme yang berkualitas di tengah perkembangan internet yang begitu cepat," tegas Usman Kansong.

Sehingga Usman berharap, kendati kompetisi di media online atau media digital semakin sengit, namun hal itu tidak akan menurunkan kualitas karya jurnalistik para pekerja media.

"Kita berharap, kompetisi tidak menurunkan kualitas jurnalisme kita. Misalnya kita berlomba untuk membuat apa itu yang lazim disebut `klikbait` ya karena kompetisinya sangat ketat, tapi kita ditantang untuk menghasilkan jurnalisme yang baik, bermanfaat bagi kita semua," tutup Usman Kansong.

Sosok Usman Kansong

Melansir laman resmi Kominfo, diketahui bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah melantik Usman Kansong, S.Sos, M.Si. sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo. Siapa Usman Kansong? Simak profil Usman Kansong berikut ini.

Pelantikan Usman Kansong tersebut berlangsung di Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Selasa (10/08/2021). Hal ini membuat profil Usman Kansong Dirjen IKP yang baru dicari-cari publik. 

Pendidikan

Usman Kansong lahir di Jakarta, pada tanggal 13 April 1970.  Usman Kansong adalah lulusan Ilmu Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994, dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.

Riwayat Karier

Dirinya pernah bekerja di Harian Republika (1995-2000). Kemudian sejak tahun 2000, dirinya bekerja di Metro TV (2000-2009) dengan jabatan terakhir News Current Affairs Manager.

Sejak 2009 hingga 2020 lalu, Usman Kansong bekerja di Harian Media Indonesia. Saat itu posisinya sebagai direktur pemberitaan.

Selain itu, Usman juga pernah mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta. Dirinya bahkan tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan pernah mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.

Menariknya lagi, Usman juga mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Selain itu, dirinya juga pernah berpartisipasi dalam “people to people diplomacy” yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016). *(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait
Miliki 65% BTS, UMKM Papua Memasuki era Teknologi Digital
Kominfo Luncurkan Buku Elektronik "Mudik Aman dan Sehat"
Professor Anne Gregory Diangkat Sebagai Adjunct Professor di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas