INDONEWS.ID

  • Sabtu, 04/09/2021 21:18 WIB
  • Selama Pancasila Belum Jadi Payung Sistem Bernegara, Tujuan Demokrasi Hanya Kalah dan Menang

  • Oleh :
    • very
Selama Pancasila Belum Jadi Payung Sistem Bernegara, Tujuan Demokrasi Hanya Kalah dan Menang
Webinar dengan tema “Bedah Pikir Jilid I, Tes Wawasan Kebangsaan: Pilih Negara atau Agama?”, yang diselenggarakan oleh GMNI, pada Sabtu 4 September 2021. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny susetyo menyatakan Pancasila harus jadi dasar kehidupan dan berperilaku bagi bangsa Indonesia, seperti pengamalan sila pertama yang menegaskan bahwa kedaulatan ada di tangan Tuhan. Karena jika kita takut Tuhan maka kita akan menjaga integritas sebagai pengamalan nilai-nilai ketuhanan.

Hal ini dinyatakannya dalam acara webinar dengan tema “Bedah Pikir Jilid I, Tes Wawasan Kebangsaan: Pilih Negara atau Agama?”, pada Sabtu 4 September 2021.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta

Acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini dibuka oleh ketua panitia Fridolin Theodory. Dalam sambutannya,  Fridolin mengajak para peserta webinar untuk  menumbuhkan ide kontributif terhadap bangsa dan menjadi pemuda yang perduli  yang suka berbagi ide serta sumbangsih nyata bagi negara.

“Juga selalu terbuka bagi dialog dengan berbagai latar belakang manusia untuk masa depan bangsa demi menemukan solusi efektif bagi permasalahan bangsa dan sebagai pemuda berkontribusi nyata bagi negara,” ujarnya.

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

Antonius Benny Susetyo dalam paparannya menyatakan pada saat ini Pancasila sedang tidak menjadi titik temu dan tidak menjadi titik tuju dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di Indonesia hal ini, katanya, dibuktikan dengan maraknya pergerakan politik  yang tidak lagi mengedepankan moral dan rasa keadilan yang terangkum dalam Pancasila. Hal ini terbukti dengan maraknya narasi negatif, berita bohong dan tindakan yang lebih mengedepankan menang dan  kalah.

Baca juga : Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru

Karenanya kita harus mulai lagi menggali nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan para bapak bangsa. Para pendahulu kita telah menjadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia, bukan hanya sebatas jargon dan slogan saja.

“Pancasila harus jadi dasar kehidupan dan berperilaku bagi Bangsa Indonesia, seperti pengamalan sila pertama yang menegaskan bahwa kedaulatan ada di tangan Tuhan. Karena jika kita  takut Tuhan maka kita akan menjaga integritas sebagai pengamalan nilai nilai Ketuhanan,” ujarnya.

Benny mengatakan, Bangsa Indonesia khususnya kaum muda harus mulai merefleksikan dan menghabituasikan Pancasila yaitu membiasakan untuk memiliki kerangka berfikir yang berlandaskan pada nilai nilai Pancasila.

Kita semua harus mulai membangun kesadaran bahwa nilai Pancasila merupakan leading ideology Bangsa Indonesia yang bahkan bisa menjadi nilai dasar tatanan dunia baru mengingat perubahan besar besaran di dunia akibat Pandemi Covid 19.

Kita juga sudah harus mulai memaksimalkan kemampuan dan sumberdaya di bidang ekonomi, teknologi dan informasi mengingat siapa yang mampu menguasai tiga hal tersebut akan mampu menguasai dunia.

Terkait pertanyaan mengenai lebih memilih nilai Pancasila atau nilai-nilai agama yang tercantum dalam Test Wawasan Kebangsaan dalam alih status karyawan KPK Benny menyatakan bahwa nilai-nilai agama dan ketuhanan selalu menjadi faktor yang memperkuat Pancasila.

“Jadi tidak ada pertentangan dan tidak perlu dipertentangkan. Negara tentunya memiliki dasar berupa peraturan  dalam melaksanakan suatu kegiatan Test Wawasan Kebangsaan merupakan bagian dari proses assestment yang digunakan untuk menggali pemikiran, karakter dan pandangannya terkait ideologi. Maka perlu kematangan dan kedewasaan berpikir dari masyarakat agar hal tersebut tidak dipertajam dan dijadikan sumber kegaduhan,” katanya.

Sebuah sistem dan proses demokrasi, katanya, membutuhkan kematangan, kesadaran serta kedewasaan bangsa dalam berpikir. Dan itu semua hanya dapat diraih dengan benar-benar melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. “Karenanya selama Pancasila belum menjadi payung sistem maka sistem hanya tergantung antara kalah dan menang,” ujarnya.

Pada akhirnya, kata Benny, jika Pancasila mau diaktualisasikan secara benar-benar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka kita harus memahami sudut pandang dan sejarah bangsa.  Kita juga harus mulai belajar mencari dan memilah hal mana yang substansial, memutus dan menghentikan yang reaktif dalam menghadapi suatu masalah, serta terus belajar dan menghayati nilai Pancasila. “Maka pemuda Indonesia khususnya GMNI akan dapat terus maju menjadi garda terdepan bagi pembangunan negara Indonesia,” pungkasnya.

Acara yang diselenggarakan sejak pukul 13.00 secara daring ini juga  mengundang Kurnia Ramadhana, S.H. dari ICW yang menjelaskan pandangannya mengenai Kegiatan Test Wawasan Kebangsaan dalam alih status pegawai KPK. ***

Artikel Terkait
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas