INDONEWS.ID

  • Rabu, 22/09/2021 10:22 WIB
  • Tambang Minyak Ilegal di Mandiangin Jambi Meledak, Api Belum Bisa Dipadamkan

  • Oleh :
    • indonews
Tambang Minyak Ilegal di Mandiangin Jambi Meledak, Api Belum Bisa Dipadamkan
Penambangan minyak ilegal (illegal drilling) yang terletak di Desa Kunangan Jaya 1 Kecamatan Butang Baru, Kabupaten Mandiangin Provinsi Jambi, kembali meledak, pada Selasa (21/9/2021). (Foto: Indonews/Jambi)

Jambi, INDONEWS ID --- Penambangan minyak ilegal (illegal drilling) yang terletak di Desa Kunangan Jaya 1 Kecamatan Butang Baru, Kabupaten Mandiangin Provinsi Jambi, kembali meledak, pada Selasa (21/9/2021).

Informasi dihimpun media ini di lapangan pagi ini, Rabu (22/9) menyebutkan meledaknya tambang sumur minyak ilegal dari kelalaian. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Ledakan tambang minyak ilegal tersebut sempat menghebohkan warga Desa Kunangan Jaya.

Tumenggung Bukit 12 (Jelita) membenarkan kejadian tersebut. “Iya saat ini api masih menyala di lokasi kejadian. Hanya saja, untuk kronologis maupun langkah penanganannya, tidak bisa berkomentar banyak, api sampe hari ini belum bisa dipadamkan,” ujarnya di lokasi kejadian, Rabu.

Baca juga : Bupati Maybrat Sambut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (KABINDA) Papua Barat

Tumenggung Bukit 12 (jelita) menjelaskan, permasalahan selama ini di lapangan, illegal masih menjadi persoalan utama. “Karena itu, pengelolaannya tidak memenuhi standar memadai sehingga kejadian kebakaran di sumur ilegal kerap kali terjadi,” jelasnya.

Sumur minyak ilegal di Desa Kunangan Jaya, Kecamatan Butang Baru, Kabupaten Mandiangin berada di kilometer 51, tepatnya di wilayah konsesi milik PT AAS. Kejadian tersebut membakar lahan illegal drilling seluas 2 hektare di kawasan itu.

Baca juga : Menteri Sosial RI Tinjau Lokasi Pengungsian Nagari Parambahan

Tim penanganan Karhutla hingga kini masih melalukan pemadaman di lahan yang terbakar.

Kejadian kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan oleh Satgas Udara Karhutla Provinsi Jambi pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 10.00 WIB.

Api diperkirakan berasal dari sumber titik illegal drilling yang diawali percikan api saat eksploitasi minyak ilegal.

"Sampai saat ini kondisi api masih belum padam karena apinya sangat besar yang bersumber dari salah satu titik sumur minyak ilegal yang memiliki sumber gas. Adapun ketinggian api mencapai 20 meter," kata Petugas Karhutla.

Saat ini, Satgas Karhutla Provinsi Jambi terus berusaha melakukan mitigasi bencana melalui operasi water bombing untuk melokalisasi api agar tidak meluas.

Operasi pemadaman juga dilakukan oleh personel gabungan pemadaman darat yang dibantu Polres, Kodim, serta BPBD Kabupaten bersinergi dengan PT REKI dan PT AAS.

"Mulai kemarin sudah dilakukan operasi water bombing sebanyak 110 kali, sebanyak 400 ton, untuk melokalisasi area di sekitar api," ujarnya. (mjamilmile)

Artikel Terkait
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Bupati Maybrat Sambut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (KABINDA) Papua Barat
Menteri Sosial RI Tinjau Lokasi Pengungsian Nagari Parambahan
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas