INDONEWS.ID

  • Kamis, 28/10/2021 07:09 WIB
  • Selamat Jalan Pelantun Bahasa Cinta

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Selamat Jalan Pelantun Bahasa Cinta

Oleh: Kepra, penggemar lagu-lagu Oddie Agam

Jakarta, INDONEWS.ID - "Waaah....ancuuur! Lagu gue dirusak," teriak Oddie Agam sambil tertawa lebar ke arah Yoes JF arranger dan conductor TVRI Orchestra.

Baca juga : Kabar Duka! Musisi Pencipta Lagu Hits, Oddie Agam Meninggal Dunia

Sambil menenteng kopi panas di gelas plastik aqua, siang itu Oddie masuk ke Auditorium TVRI saat Yoes sedang latihan bersama seluruh musisi dan penyanyi untuk Konser Gelar Karya Oddie Agam yang akan tayang LIVE esok malamnya, 31 Januari 2016.

Oddie lalu menghampiri saya yang sudah nangkring duluan di depan set. "Asik asiiik...," kata Oddie. Wajahnya santai dan gembira. "Gak papa kan Die," tanya saya agak-agak kawatir.

Baca juga : Selamat! Mantan Rektor IPDN Suhajar Diantoro Dilantik Jadi Penjabat Gubernur Kepri

"Enggaklah. Biar aja Yoes dengan penafsirannya sendiri. Asik kok," jawab Oddie santai.

Kurang lebih ini komentar spontan Oddie soal lagu Puncak Asmara yang aslinya upbeat diubah jadi slow oleh Yoes. Kata per kata tidak persis seperti yang saya tulis, karena sulit mengingat-ingat detail ucapan Oddie 5 tahun lebih yang lalu itu.

Kosakata seorang Oddie Agam itu sangat khas. Itu juga sangat terasa di semua lirik lagunya. Khas. Kuat. Tapi tetap romantis. Lagu riang, lagu mellow, semua liriknya `dalem`.

Menyatu dengan komposisi nada-nada yang terlahir dari kebebasan ekspresinya terhadap cinta dan kehidupan sehari-hari.

Saya kenal Oddie Agam di tahun 1989, saat saya bersama Kiwir dan Candra Darusman yang dengan Triple M-nya (salah satu mitranya adalah Oddie Agam) menggarap album lagu anak- anak Band Bocah, dengan penyanyi Merlin.

Mau tau perasaan saya saat itu? Sumpah. Seneeeng bangeeet tauuuk... Hahaha.. Pastinya. Saya penggemar lagu-lagunya Oddie Agam. Dan untuk saya semua lagunya mengalir alami. Apa yang terbesit di benaknya bisa terwujud jadi nada dan lirik yang nyata. Langsung `nancep`.

Jadi wajar saja kalau Oddie Agam menjadi salah satu tonggak penting perjalanan musik Indonesia.

Waktu awal-awal proses rekaman album Merlin, Oddie dan saya belum saling kenal-kenal amat sih. Dikenalin dan sudah begitu saja.

Dua tiga kali kami bersama berada dalam satu rapat, antara lain membicarakan soal design cover kaset dan Kiwir menjelaskan konsep musik garapannya untuk beberapa lagu yang sudah masuk.

Saya sebetulnya sangat mengharapkan Oddie menulis satu lagu. Malah kalau bisa lebih. Tapi saya memahami padatnya kesibukannya di saat itu.

Walau tidak menulis lagu untuk album Merlin, Oddie sangat antusias memberi masukan, mengoreksi beberapa nada dan lirik, bahkan turun langsung di beberapa lagu mengarahkan Merlin dan penyanyi latar di studio rekaman. Dan yang bikin saya kegirangan, yang diarahkan langsung oleh Oddie adalah 2 lagu yang saya tulis.

Tidak itu saja, Oddie juga ikut mengawal sendiri saat rekaman beberapa program di TVRI untuk kebutuhan promo. Album Merlin yang distribusinya dipegang oleh Aquarius boleh dibilang sukses, walau tidak sampai meledak seperti album Melisa dengan lagu andalannya Abang Tukang Bakso.

Setelah album Merlin, saya jarang bertemu Oddie. Ada beberapa kali kebetulan jumpa dan sekedar menyapa saja. Salah satunya saat saya nonton konser tunggal Oddie di XXI Ballroom Jakarta Theatre. Saya lupa tahun berapa.

Di konser ini, Oddie menunjukan kualitasnya sebagai entertainer. Dia bernyanyi dan memandu acaranya sendiri. Ada guyonan yang ia lontarkan yaitu saat dia mengundang Ahmad Albar tampil untuk berduet.

Oddie memperkenalkan diri mereka berdua sebagai Batman and Robin, pahlawan pembela kebenaran ibukota, karena setiap malam mereka berdua berpatroli keliling Jakarta.

Semau yang hadir tertawa ngakak. Kok ya bisa aja nemu julukan yang pas benar dengan persahabatan mereka berdua.

Setelah lama tidak bertemu, saya jumpa lagi Oddie di akhir tahun 2015, yaitu saat saya bekerja di TVRI dan merencanakan menampilkan karya Oddie Agam di program bulanan Konser TVRI Orchestra.

Lewat Ismi Aziz, Oddie Agam bisa dikontak dan kami kembali bertemu. Oddie menyambut gembira dan menyetujui konser yang kami beri nama Gelar Karya Oddie Agam.

Oddie juga menyetujui konsep program yang kami sodorkan. Oddie akan hadir sebagai Tamu Kehormatan dan lagu- lagu yang digarap aransemennya oleh Yoes JF dan timnya, akan dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi muda.

Di bagian akhir program Oddie akan diundang naik ke panggung untuk naik mesin waktu, bernostalgia saat ia menjadi penyanyi yang bermain piano sendiri dan sering menyanyikan lagu-lagu dari Paul McCartney.

Konser ditutup dengan duet Oddie dan sang istri tercinta Alma. Mereka berdua menyanyi lagu Begitulah Cinta. Malam itu Oddie tampak bergembira dan bersemangat.

Dia juga mengundang keluarga dan sahabat-sahabatnya antara lain: Addie MS, James Sundah, Mus Mudjiono, Seno M Hardjo dan masih banyak lagi.

Beberapa waktu kemudian, setelah saya tidak di TVRI, saya dengar kabar kalau Oddie Agam kena stroke. Saya pernah coba telfon, tapi missed  call. Hari Rabu 27 Oktober 2021 siang, kembali saya dengar kabar mengenai Oddie Agam.Kabar dukacita. Oddie Agam berpulang.

Saya percaya bahwa lagu-lagunya akan abadi dan akan dinyanyikan oleh generasi demi generasi. Karena selama masih ada Anyer dan Jakarta, selama masih ada kisah cinta pertama, masih ada perjumpaan dua insan di dalam bus kota, walaupun bukan Pak Pos lagi yang membawa berita, kisah cinta tiga malam akan selalu diingat selamanya. Menjadi memori. Begitulah cinta.

Oddie Agam, terima kasih telah menghadirkan bahasa cinta yang mewarnai kehidupan banyak orang. Di hari kemarin, di hari ini dan bahkan di hari esok. Selamat jalan pelantun bahasa cinta.*

Artikel Terkait
Kabar Duka! Musisi Pencipta Lagu Hits, Oddie Agam Meninggal Dunia
Selamat! Mantan Rektor IPDN Suhajar Diantoro Dilantik Jadi Penjabat Gubernur Kepri
Artikel Terkini
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Pj Sekretaris Daerah kabupaten Maybrat Turut Kunjungi Kampung Ayata dan Aisa
Gunungapi Ibu AWAS, Desa Sangaji Nyeku Diminta Dikosongkan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas