Jakarta, INDONEWS.ID - DPP Taruna Merah Putih (TMP) dan DPD TMP Sulawesi Selatan, kembali menggelar Pelatihan Menulis dan Fotografi Jjurnalistik Angkatan III yang dilakukan secara daring. Sabtu, (11/12/2021)
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 22 DPC TMP Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber, Taufan Wijaya, fotografer dokumenter dan dosen jurnalistik serta Tri Agung Kristanto, Wakil Pemimpin Redaksi Harian KOMPAS.
Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPD PDIP Provinsi Sulawesi Selatan Ridwan Andi Wittiri, serta melibatkan para mentor yang mendampingi peserta selama pelatihan, yakni Restu Hapsari Sekjen DPP TMP, Richard Sam Bera Ketua DPP TMP Bidang Olah Raga, Rudy P. Goni Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan, Irham Syah Gaffar Ketua DPD TMP Provinsi Sulawesi Selatan, Yayan Sopyani Pemimpin Umum portal media Genial, Maya Sofia Ketua DPP TMP Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Rolas Sitinjak Ketua DPD TMP Provinsi DKI Jakarta.
Ketua DPD PDIP Provinsi Sulawesi Selatan Ridwan Andi Wittiri saat membuka pelatihan ini berharap, melalui Pelatihan Menulis dan Fotografi Jurnalistik para kader TMP agar dapat berkontribusi turut mewartakan kinerja dan program partai bagi rakyat serta berperan aktif mengembangkan demokrasi dan perabadan bangsa.
"Momentum ini adalah sebagai upaya membangun kekuatan partai yang lebih terstruktur oleh organisasi sayap PDIP dan dapat menjadi pelaku pemenangan Pemilu 2024," ujarnya.
Ia mengatakan, kader-kader TMP dapat memberikan energi positif untuk menggaungkan ideologi Pancasila dari hantaman hoax.
"Kami selaku DPD partai sangat berharap agar para peserta nantinya dapat menjadi jurnalis dan fotografer handal untuk bersama-sama memenangkan dan membesarkan partai,” pungkasnya.
Selain itu, Sekjen DPP Taruna Merah Putih Restu Hapsari, mengatakan, agenda ini merupakan concern DPP TMP bagi anak-anak muda milenial untuk selalu hadir mengawal demokrasi melalui pilar keempat demokrasi, yakni pers atau media ke arah yang lebih baik.
Restu menegaskan, anak muda milenial harus menjadi bagian penting para pengawal demokrasi melalui berbagai konten media terkait isu-isu ideologis, kebudayaan, dan nasionalisme kebangsaan.
"Pelatihan ini sebagai jalan menuju pemenangan demokrasi Indonesia yang akan kita songsong di 2024. Konsentrasi kita adalah menjadikan anak-anak muda milenial sebagai pelopor penggerak dan pengawal demokrasi. Selain itu, kita juga ikut berkontribusi untuk membesarkan dan memenangkan partai," ujarnya.
Restu menambahkan, kader dan pengurus TMP wajib harus dapat berkontribusi mempublikasikan program keorganisasian TMP dan kepartaian PDIP, menyampaikan pesan-pesan ideologis Pancasila, kebudayaan dan nasionalisme kebangsaan.
"Selanjutnya pelatihan ini juga diarahkan untuk mengantisipasi hal-hal di media dan sosial media agar semakin banyak gagasan positif guna mencegah radikalisme, terorisme, gerakan anti Pancasila, ancaman haox dan berbagai hal lain yang merusak demokrasi Indonesia," puskas Restu.
Ketua Panitia Pelatihan, Maya Sofia, mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk menggembleng para kader TMP menjadi pejuang partai melalui tulisan dan foto.
"Sebab peperangan politik di era kini adalah peperangan di media, terutama media sosial. Dan sejarah mencatat, sebuah tulisan bisa meruntuhkan sebuah negara atau rezim tanpa harus mengeluarkan bom," ujar Maya.
Ia menilai, sebagai tokoh, foto-foto Bung Karno juga merupakan foto-foto terbaik para tokoh yang ada di dunia.
"Foto Bung Karno seakan hidup hingga kini. Artinya, Bung Karno memiliki kesadaran fotografis yang luar biasa. Untuk itu sangat penting bagi gemerasi muda meningkatkan kemampuan fotografinya," jelas Maya.
Adapun terkait etika dan norma hukum dalam juralis, Rolas Sitinjak, salah satu mentor dalam pelatihan ini berpesan agar kader-kader TMP yang mengikuti pelatihan selalu berhati-hati saat menulis sesuatu yang tujuannya untuk disampaikan ke ranah publik.
"Hati-hati dengan jempol Saudara, karena kalau sudah disebarluaskan tanpa didasari dengan fakta yang jelas itu akan bersentuhan dengan hukum. Selain itu, wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaan. Wartawan Indonesia wajib menghindari masalah primordial atau SARA," ungkap Rolas.
Mengenia UU ITE, lanjutnya, jangan menyebarkan berita-berita yang tidak benar. Artinya, menulis berita harus sesuai etika dan norma hukum. “Masalah pembuatan berita harus obyektif, jangan bermain opini, ceritakan saja kejadian yang sebenarnya," terang Rolas.
Ketua DPD TMP Provinsi Sulawesi Sekatan Irham Syah Gaffar mengatakan, TMP menyadari bahwa peran serta para generasi milenial sangat dibituhkan untuk mengisi kemerdekaan dan demokrasi Indonesia.
Dari kesdaran inilah, DPP TMP dan DPD TMP Provinsi Sulawesi Selatan mengajak kader-kader milenial untuk perlu menerapkan kreativitas dan membangun narasi positif di ranah media dan sosial media.
“Kita harapkan, kader-kader milenial kita mampu mengimplementasikan pelatihan ini dengan menuangkan gagasan dalam tulisan maupun foto untuk mengeluarkan gagasan yang positif di ranah media dan sosial media," ucapnya.
Menurutnya, jika peserta yang mengikuti pelatihan tersebut terus mengembangkan ide dan karya yang inovatif maka pelatihan ini menjadi jembatan pengembangan ide-ide besar bagi Indonesia ke depan.
“Dan kami ingin, para kader TMP menjadi garda terdepan khususnya di Sulawesi Selatan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila di ranah jurnalistik," tutur Irham.
Richard Sam Bera, selaku mentor menegaskan, pelatihan ini merupakan sebuah pelatihan yang bermanfaat, karena peperangan saat ini adalah peperangan di ranah media.
“Melalui pelatihan ini saya yakin, kita akan bisa menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi bagian dari permasalahan. Jika kita mampu meluruskan hoax, maka kita mampu membawa PDIP menuju kemenangan di 2024," ujar Richard.
Richard juga berharap kepada para peserta pelatihan ini untuk dapat lebih serius, mendalami dan memahami secara luas dunia menulis dan fotografi agar TMP mampu melahirkan jurnalis-jurnalis handal.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DPD PDIP Provinsi Sulawesi Selatan Rudy P. Goni mengapresiasi pelatihan yang diinisiasi oleh kader-kader DPP TMP dan DPD TMP Provinsi Sulawesi Selatan. Pelatihan ini menjadi penting karena sejalan dengan konteks perkembangan teknologi hari ini.
“Era sekarang adalah era digital, dengan pelatihan ini, maka kita optimis, kader-kader TMP mampu menjadi ujung tombak untuk menghalau segala hoax dan ancaman lainnya. TMP juga dapat menjadi penggerak dari perjuangan partai di ranah sosial media menuju kemenangan PDI Perjuangan di 2024," tutup Rudy.*