INDONEWS.ID

  • Senin, 13/12/2021 17:18 WIB
  • Warga Hainan Tempuh Perjalanan 14 jam Tonton Festival Angklung di Nansha

  • Oleh :
    • luska
Warga Hainan Tempuh Perjalanan 14 jam Tonton Festival Angklung di Nansha

Tiongkok, INDONEWS.ID - Hari Minggu (12 Desember 2021) suasana di Taman Burung Nansha, Provinsi Guangdong sangat ramai dipenuhi pengunjung. Pagi itu sekitar 300 pengunjung datang untuk hadiri Festival Seni Budaya Indonesia yang digelar di sana. Para pengunjung berasal dari diplomat asing, dan kalangan pemerintah, seniman, akademi Tiongkok, serta sekitar 70 warga Tiongkok kelahiran Indonesia (atau guiqiao/returned overseas Chinese) dan keluarganya. Para guiqiao tersebut datang dari Kota Yingde, Jiangmen (Provinsi Guangdong) dan bahkan Xinlong dan Binchushan di Provinsi Hainan. 

Sebanyak 27 Guiqiao dari Hainan bahkan rela menempuh perjalanan darat selama 14 jam untuk menyaksikan dan juga tampil dalam acara ini. Pak Lan Rixing, guiqiao kelahiran Pengalengan-Bandung Ketua Asosiasi Guiqiao Xinlong, sampaikan bahwa kelompoknya sangat gembira bisa datang ke Nansha, dan mereka telah mempersiapkan penampilan terbaiknya. 

Baca juga : Two Countries Twin Park Koridor Kerjasama Ekonomi RI-RRT

Tari Lenggang Nyai yang dibawakan apik oleh tujuh remaja keturunan guiqiao Yingde mengawali acara pagi itu. Mengenakan kostum adat Betawi, dengan luwes mereka menari mengikuti alunan musik gambang. Dubes RI untuk RRT dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, juga hadir memberikan sambutan melalui jaringan zoom. Dubes RI sampaikan keyakinan bahwa penyelenggaraan festival seni dan budaya ini akan semakin memperkuat hubungan bilateral RI-RRT yang telah berjalan 71 tahun, dan diharapkan akan semakin membuka kerjasama-kerjasama lain di bidang pertukaran budaya, people-to-people contact, pendidikan hingga perdagangan dan investasi.  

Angklung diangkat menjadi tema festival yang untuk kali pertamanya digelar di Nansha. Angklung adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang telah mendapat pengakuan internasional yaitu sebagai masterpiece warisan tak benda dunia dari UNESCO pada tahun 2010. Angklung juga telah digunakan untuk memecahkan beberapa kali rekor dunia untuk kategori penampilan berkelompok terbanyak, yaitu di: Washington (5.185 orang, tahun 2011), Beijing (5.393 orang, 2013), dan Adelaide (6.100 orang, 2014). Disamping itu, angklung dinilai sebagai alat musik yang sangat harmonis dengan alam karena sepenuhnya terbuat dari bambu, sesuai dengan atmosfer Taman Burung Nansha yang sangat alami. 

Baca juga : Ketua DPD RI LaNyalla Minta Pemerintah Hentikan Masuknya Imigran Tiongkok

Penampilan angklung dimainkan oleh grup guiqiao Yingde dan siswa Jurusan Bahasa Indonesia Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) Guangzhou yang membawakan “Dayung Sampan/Tian Mi Mi” dan “Ayo Mama”. Juga ditampilkan rekaman pertunjukan siswa Guangxi Arts University (GAU) Nanning yang membawakan “Ayam Den Lapeh”. Selama acara berlangsung pukul 10.00 – 15.00, pengunjung dihibur oleh 17 permainan angklung, tari, dan lagu yang silih berganti ditampilkan oleh Guiqiao Yingde, Guiqiao Xinlong, GDUFS, GAU dan Jinan University.

Menutup acara pada sesi pagi, puluhan pengunjung dengan antusias bergabung untuk menari bersama “Gemu Famire”. Sungguh meriah acara Festival Seni Budaya Indonesia. (Lka)

Baca juga : Roaster dari Guangzhou Menjuarai Kompetisi Roasting Kopi Indonesia 2021 di Tiongkok

 

Artikel Terkait
Two Countries Twin Park Koridor Kerjasama Ekonomi RI-RRT
Ketua DPD RI LaNyalla Minta Pemerintah Hentikan Masuknya Imigran Tiongkok
Roaster dari Guangzhou Menjuarai Kompetisi Roasting Kopi Indonesia 2021 di Tiongkok
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas