INDONEWS.ID

  • Rabu, 15/12/2021 14:50 WIB
  • Kemendagri Salurkan Bantuan dan Terjunkan Tim Pendampingan Erupsi Gunung Semeru

  • Oleh :
    • luska
Kemendagri Salurkan Bantuan dan Terjunkan Tim Pendampingan Erupsi Gunung Semeru

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyalurkan bantuan dan menerjunkan tim gelombang ketiga dalam rangka  pendampingan bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Bantuan diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri Dalam  (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian di Kantor Pusat Kemendagri, Rabu (15/12/2021).

Bantuan yang diberikan Kemendagri meliputi 2 (dua) unit motor trail, 1 (satu) unit genset dan 1 (satu) unit  pompa air portable. Selain itu, keluarga besar Kemendagri juga memberi bantuan 300 unit perlengkapan tidur, 600 perlengkapan ibadah, 900 perlengkapan makan, 15 dus perlengkapan bayi, 42 dus makanan dan minuman, 7 dus pakaian, 4 dus perlengkapan wanita, serta masker kain. Sementara, untuk tim pendamping gelombang ketiga, Kemendagri mengerahkan 10 personel yang akan bertugas dari tanggal 15 hingga 18 Desember 2021. 

Baca juga : Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman

Dalam kesempatan itu Mendagri menyampaikan, bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu telah menimbulkan banyak korban dan dampak lainnya. Baik korban jiwa, luka-luka, hilang, kerusakan rumah, dan lainnya. Kondisi ini, kata Mendagri, membutuhkan proses evakuasi pasca bencana.

Di lain sisi, peristiwa tersebut telah membuat semua pihak bergerak melakukan penanganan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). 

Baca juga : Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur

“Masih cukup banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, terutama bagi mereka yang keluarganya meninggal, apalagi kalau tulang punggung keluarga meninggal. Diberikan bantuan oleh pemerintah sebagai (bentuk) negara hadir,” katanya.

Oleh karena itu, Kemendagri tidak tinggal diam untuk memberikan dukungan sesuai dengan tugas dan pekerjaan Kemendagri. Tugas tersebut di antaranya menyangkut pembinaan administrasi wilayah akibat bencana dan masalah hilangnya dokumen-dokumen kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil), serta persoalan lainnya. 

Baca juga : Kepala BSKDN Minta Pemprov Maluku Utara Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi

“Saya paham bahwa Dirjen Dukcapil langsung mengirim tim ke Lumajang, kemudian melakukan pendampingan kepada (Dinas) Dukcapil untuk mengurus dokumen-dokumen yang hilang. (Seperti) KTP yang hilang, kartu keluarga yang hilang, surat-surat yang berhubungan dengan kedukcapilan. Itu semua dibantu dan saya mendapat laporan dari Dirjen Dukcapil sudah selesai,” tutur Mendagri. 

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan tim di lapangan, sejumlah layanan yang masih memerlukan dukungan bantuan, yakni seperti di bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, pertanian, pencarian dan penyelamatan, kebutuhan logistik, serta lainnya.

“Kemudian pengungsian masih terjadi di 151 titik di 3 kecamatan di Kabupaten Lumajang, dan 14 titik di luar Kabupaten Lumajang dengan total pengungsi yang terhitung sampai dengan tanggal 12 Desember sebanyak 10.158 jiwa dan terus dilakukan pendataan,” tegasnya. (Lka)

 

Artikel Terkait
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kepala BSKDN Minta Pemprov Maluku Utara Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas