INDONEWS.ID

  • Senin, 24/01/2022 21:22 WIB
  • Polemik Direktur Vs Dokter Spesialis, BPKSDM Merangin Beri Penegasan Ini

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Polemik Direktur Vs Dokter Spesialis, BPKSDM Merangin Beri Penegasan Ini
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Merangin, Ferdi F Ansori (Foto: Erwin Majam)

Jambi, INDONEWS.ID – Sudah sepekan terakhir, RSUD Kolonel Abundjani Bangko ramai dengan polemik kebijakan Direktur dan Dokter spesialis. Tak mau berlarut, BPKSDM Merangin beri penegasan.

Sebelumnya, dokter spesialis keberatan dengan kebijakan baru di bawah komando Sephelio yang duduk sejak September 2021. Mantan Kepala Puskesmas Pematang Kandis itu membuat kebijakan pemerataan Mobil Dinas (Mobnas).

Upaya itu, lantaran ada bagian di RSUD yang memiliki mobnas, namun bagian lain tidak ada. Demi kelancaran pelayanan, pemerataan itu dilakukan lewat evaluasi kerja dan kebutuhan.

Namun sayangnya, bukan memperbaiki kinerja, malah meluas serangan pada Sephelio. Belakangan, para dokter mengancam pindah.

Baru-baru ini, Sephelio buka-bukaan soal kebijakannya. Mulai dari keluhan pelayanan rumah sakit, sampai dalang kisruh tersebut.

"Datang pagi susah, apel pagi susah, apalagi pelayanan pada masyarakat," katanya.

Parahnya, pada hari Sabtu para dokter spesialis dalam penelusuran awak media, tak pernah masuk. Laporan inilah yang makin membuat Sephelio geram seraya menyebut aplikasi Sapo Merangin.

“Tujuan ini untuk merubah mental. Jujur saya melihat ada ogah-ogahan dalam memberikan pelayanan,” kata direktur RSUD Kol Abundjani, Sephelio.

Ia menjelaskan, saat ini ada 23 dokter spesialis dengan ketersediaan 16 unit mobnas. Dari sebanyak itu terbagi di Bedah, Kebidanan, Anak dan Penyakit Dalam.

Sementara bagian Radiologi, Fisioterapi, Kulit, Fartologi, Gigi, Jiwa dan Saraf tidak ada.
Yang membuat haru, ternyata dr Sephelio memberikan mobil dinasnya ke dokter spesialis mata demi pelayanan.

“Saya aja ngak pake Mobdin,” katanya.

Begitu istimewanya dokter spesialis itu, terlihat jelas dalam manajemen Sephelio. Dimana 3 Kepala Bidang (Kabid) yang merupakan pimpinan dokter spesialis itu tak mengunakan mobnas.

Kalau pun mau membandingkan, Sephelio menyebut Kerinci yang tidak memberikan mobnas. Kemudian Kabupaten Pelalawan, dokter spesialis juga tidak dapat mobnas.

Polemik yang terus bergulir ini, serangkaian dari awal Sephelio masuk ke rumah sakit. Ia tau dalang dari semuanya, namun Sephelio memilih tetap komit membenahi.

“Sekali pun nanti saya dipanggil bupati melepas jabatan, saya siap. Jabatan ini amanah,” katanya.

Terkait hal ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Merangin, Ferdi F Ansori mengingatkan agar kisruh tak berlarut-larut.

“Kita harapkan bisa selesai. Kasihan masyarakat Merangin, jadi korban,” katanya.
Sampai saat ini, Ferdi mengamati polemik itu. Tapi kisruh belum sampai ke BKPSDM Merangin.

Menurut informasi yang awak media dapatkan, Pemkab Merangin pekan lalu sudah menindaklanjuti hal itu, atas laporan dokter spesialis.

Terkait hal itu, Ferdi menjelaskan bila polemik itu bisa diselesaikan dengan Dewan Pengawas. Kemudian berlanjut ke Sekda atau ke Bupati.

“Belum ada yang bisa diproses. Masih dalam berita. Artinya, untuk penyelesaian intern dulu. Dewan Pengawas disitu, itu dulu yang bekerja,” katanya.

Sementara soal pengunduran diri dokter spesialis, Ferdi mengatakan belum ada laporan yang masuk.

“Belum ada ujug-ujug mengajukan pengunduran diri. Mudah-mudahan, kisruh ini cepat selesai. Kasihan masyarakat Merangin,” katanya.

Belakangan, protes berbuntut ancaman mogok dan pindah kerja dokter spesialis itu membuat geram masyarakat. Terlebih pada dokter spesialis yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah.

“Coba mikir la para dokter ini, fasilitas mewah, gaji besar tapi pelayanan masih rendah. Jauh beda dengan rumah sakit swasta. Apalagi yang dapat beasiswa, tolong mengabdilah,” kata Nurin warga Bangko.

Semoga saja, kisruh di RSUD Kolonel Abundjani tak berlarut-larut. Sebaliknya, malah menjadi rumah sakit rujukan untuk Jambi wilayah barat.*(Erwin Majam)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Penyelundupan 560 Liter BBM Subsidi Digagalkan Pos Siliwan Satgas Yonif 742/SWY di Perbatasan RI-RDTL
Lepas Suhajar sebagai Sekjen Kemendagri, Mendagri Apresiasi Kinerja dan Loyalitas
Purna Tugas sebagai Sekjen Kemendagri, Suhajar Sampaikan Terima Kasih kepada Mendagri dan Jajaran
Pj Bupati Maybrat hadiri Acara Pengantar Tugas Sekjen Kemendagri
Mendagri Lantik Suhajar sebagai Wakil Rektor IPDN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas